- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA – Kanada mengeluarkan peringatan perjalanan kepada warganya yang akan bepergian maupun yang sedang berada di China, menyusul tegangnya hubungan China dan Kanada, lantaran vonis eksekusi mati yang dijatuhkan kepada warga Kanada bernama Robert Lloyd Schellenberg.
Dilansir laman Aljazeera, hal itu dirilis pemerintah Kanada hanya hitungan jam, setelah Robert Lloyd Schellenberg diperintahkan dieksekusi mati akibat kepemilikan dan terlibat sindikat narkotika.
Robert Lloyd Schellenberg menyatakan, dia tak bersalah namun pengadilan di China menolaknya.
"Pengadilan sama sekali menolak pembelaan terdakwa, karena yang bersangkutan ditemukan bersalah," kata Ketua Majelis Hakim yang disaksikan oleh para observator dar Kanada.
Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menegaskan bahwa penjatuhan hukuman mati oleh China terhadap warga negara mereka menjadi perhatian yang sangat serius. Sebelumnya, Robert Lloyd Schellenberg ditahan pada 2014, dan dijatuhi hukuman penjara 15 tahun pada 2015.
Namun bulan kemarin, jaksa menyatakan bahwa hukuman terhadap pria tersebut sangat ringan, sehingga kemudian pengadilan menjatuhkan lagi hukuman mati.
Sementara itu, aktivis HAM di China menilai bahwa kejadian seperti itu adalah hal yang sangat jarang ditemukan di China, yakni menambah hukuman tanpa alasan jelas. Apalagi, menurut pengacara terhukum, tidak dibuktikan adanya bukti baru yang memberatkan terpidana.
"China harus menjawab pertanyaan, tentang kenapa baru kali ini seperti ini hanya kepada pria ini dengan kewarganegaraan tersebut," kata Direktur lembaga HAM Washington untuk China, Sophie Richardson.
Jaksa di China menyebut bahwa Schellenberg merupakan aktor utama penyelundupan 222 Kilogram metamphetamine yang akan dikirim ke Australia, dengan kemasan-kemasan plastik berbungkus karet. (asp)
