Pejabat PBB Ungkapkan Sulitnya Beri Bantuan ke Warga di Zona Konflik

Pejabat Program Pangan Dunia (WFP) Muhannad Hadi (kiri) saat di Jakarta
Sumber :
  • VIVA / Dinia Adrianjara

VIVA – Kehidupan masyarakat di wilayah-wilayah konflik, seperti di Yaman dan Jalur Gaza (Palestina) sangat memprihatinkan. Di Yaman, masyarakat hidup tanpa makanan dan banyak anak-anak yang mengalami kekurangan nutrisi.

Innalillahi, King Nassar Berduka Ayahanda Meninggal Dunia

Sementara di Gaza, sebagian besar keluarga hidup dengan krisis air bersih dan tanpa ketersediaan listrik. Demikian ungkap Direktur Regional World Food Programme (WFP) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Tengah dan Eropa Timur, Muhannad Hadi.

"Saya pernah lihat satu keluarga, bapak dan ibu bersama sepuluh anak, tinggal dalam satu rumah yang hanya ada satu ruangan. Bahkan tanpa jendela," kata Hadi dalam sebuah diskusi Jakarta, Rabu 23 Januari 2019.

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

"Mereka sampaikan keprihatinan tidak punya air, listrik dan makanan. Anak-anak mereka juga kerap terkena paparan serangan tikus liar di malam hari," tambahnya.

Hadi mengatakan di Yaman ada 20 juta orang yang membutuhkan bantuan makanan. World Food Programme sendiri memerlukan dana hingga US$100 juta setiap bulan untuk menyediakan bantuan bagi para korban perang.

Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta

"Kami mendistribusikan makanan ke area perang, di mana bom bisa dijatuhkan kapan saja, orang-orang saling menembak satu dengan yang lainnya. Keamanan sangat minim di sana," kata Hadi.

Untuk mendistribusikan bantuan-bantuan tersebut, tak jarang tim dari World Food Programme (WFP) menemukan kendala dan ancaman dari berbagai pihak, termasuk para militan dan kelompok terorisme.

"Di Yaman, kami mempunyai ratusan staf lokal dan beberapa petugas resmi. Kami juga dilengkapi dengan kendaraan bersenjata karena sangat tidak mungkin untuk memakai kendaraan biasa," ungkapnya.

Namun ia menegaskan tantangan apa pun yang dihadapi oleh WFP, harus dilewati sebab banyak masyarakat dan pihak-pihak rentan seperti anak-anak dan wanita yang terjebak di wilayah terkepung.

"Bagi mereka, bantuan ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi ini adalah harapan. Harapan akan hari esok," ujar Hadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya