RI Mau Tambah Personel Perempuan Pasukan Perdamaian PBB

Menlu RI Retno Marsudi di New York
Sumber :
  • Kemlu RI

VIVA – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengapresiasi peran aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang pasukan perdamaian PBB.

Terima Menlu China di Istana, Jokowi Bahas IKN hingga Kereta Cepat Sambung Surabaya

Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Sekjen PBB untuk Peace Operation, Jean-Pierre Lacroix, dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di sela-sela Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat.

"Pihak PBB menyampaikan apresiasi atas pengerahan (pasukan perdamaian) terbaru dari Indonesia, yaitu ke Kongo, sebanyak 850 personel," kata Retno melalui pernyataan video yang diterima VIVA.

Menlu China Wang Yi Lakukan Pertemuan dengan Menlu Retno, Ini yang Dibahas

Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan bahwa sudah ada juga pasukan yang siap untuk diberangkatkan, baik itu dari unit polisi maupun individual police officer. Pemerintah Indonesia telah meminta kepada PBB untuk menyegerakan proses deployment tersebut.

Selain itu, Retno juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk meningkatkan jumlah partisipasi perempuan dalam pasukan penjaga perdamaian PBB. Hingga saat ini, persentase perempuan masih sangat sedikit.

Menlu Retno Marsudi Temui Wapres Klarifikasi soal Isu RI Akan Normalisasi Diplomatik Israel

"Karena kita tahu, ketika lihat persentasenya masih cukup sedikit. Rata-rata tiga persen. Kita ingin meningkatkan persentase wanita," ujar mantan Dubes RI untuk Belanda itu.

Menurut Retno ketika Indonesia sudah sepakat untuk meningkatkan persentase perempuan, maka akan ada beberapa keberpihakan yang harus dilakukan. Misalnya mengenai kebijakan yang lebih bersifat gender friendly.

"Intinya dari pihak PBB mengapresiasi kontribusi Indonesia. Kita juga dari waktu ke waktu berusaha untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kita. Sehingga kita menjadi pasukan yang baik, yang dapat memberi kontribusi bagi perdamaian dunia, dan isu mengenai pasukan wanita ini menjadi pusat perhatian kita saat ini," ungkapnya. (jhd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya