Di PBB, RI Yakinkan bahwa ASEAN Bisa Bantu Masalah Rohingya

Kondisi Pengungsi Rohingya
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Indonesia meminta kepada dunia internasional melalui Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB untuk memberikan kesempatan kepada ASEAN agar dapat lebih banyak berkontribusi dalam penyelesaian masalah di negara bagian Rakhine, Myanmar.

Pengungsi Rohingya Tetap Dibantu tapi RI Perhatikan Kepentingan Nasional, Menurut Kemenkumham

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat melakukan pertemuan dengan UN Security General for Peace Building Affairs, Rosemary A. DiCarlo. 

"Secara prinsip Myanmar sudah sepakat dan setuju bahwa ASEAN bisa lebih banyak membantu Myanmar dalam menyelesaikan isu yang terkait dengan Rakhine state," kata Retno dalam pesan video yang diterima VIVA

11 Warga Rohingya Meninggal di Perairan Barat Aceh, Menurut Laporan Imigrasi

Menlu Retno mengatakan bahwa ASEAN telah memberikan bantuan lewat Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan (AHA Center), di luar bantuan yang diberikan individual countries.

"Negara-negara anggota ASEAN juga memberikan bantuan kemanusiaan kepada Myanmar seperti Indonesia. Kita secara rutin memberikan bantuan kemanusiaan. Seperti saat ini kita sedang membangun rumah sakit dan dalam beberapa bulan ini, mudah-mudahan dalam situasi membaik, dapat diselesaikan," ujar Retno.

6 Jenazah Diduga Pengungsi Rohingya Kembali Ditemukan di Perairan Aceh

Selain itu, ASEAN ingin membantu mempersiapkan kembalinya pengungsi dari Cox's Bazar, Bangladesh. Dalam hal ini telah dibuat term of reference (TOR) yang dibahas antara AHA Center, ASEAN Secretariat, dan pemerintah Myanmar. 
  
Dalam TOR itu, lanjut Retno, akan dilakukan dua misi di antaranya preliminary dan komprehensif. Misi pertama yaitu preliminary akan mempersiapkan atau melihat persiapan menjelang repatriasi seperti receiving center, tempat transit dan sebagainya. 

"Misi kedua lebih komprehensif. Di TOR disebutkan misi tersebut akan ada di Rakhine selama satu tahun. Intinya tetap mempersiapkan repatriasi," ungkap Retno.

Meski demikian, Retno mengatakan ASEAN memahami bahwa situasi di Myanmar saat ini masih kurang kondusif. Situasi itu pada akhirnya berdampak pada tertundanya deployment AHA Center.

"Oleh karena itu kita coba bicara kembali dengan pemerintah Myanmar untuk menjajaki ada hal apa yang dapat dilakukan oleh ASEAN selain yang terkait repatriasi. Jadi ada banyak hal yang kemungkinan bisa dilakukan ASEAN, dan ASEAN pada prinsipnya siap," kata Retno. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya