- www.wsj.com
VIVA – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN harus waspada terhadap keterlibatan kekuatan besar di kawasan, karena campur tangan asing bisa memicu konflik dan mengarah pada perlombaan senjata.
Mencontoh pada konflik di Timur Tengah, Mahathir mengatakan jika kekuatan besar diizinkan untuk campur tangan di wilayah tersebut, negara-negara akan menghadapi tekanan dan saling bertarung.
"Itu akan menggoyahkan Asosiasi Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN)," kata Mahathir, seperti dilansir dari Straits Times, Sabtu 23 Februari 2019.
Pernyataan ini muncul dalam teks pidato yang akan disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Saifuddin Abdullah, yang akan mewakili Mahathir dalam sebuah konferensi di Kuala Lumpur.
"Kami sudah mulai melihat benih-benih konfrontasi dan persaingan di wilayah kami. Garis sedang ditarik. Pangkalan sedang dibangun. Armada sedang disiapkan. Tekanan sedang berlangsung untuk memihak," ujarnya.
PM berusia 93 tahun itu menegaskan bahwa Malaysia tidak akan memihak persaingan antara kekuatan besar, dan tidak akan bergantung pada aliansi militer atau kemitraan strategis. Dia menegaskan akan mematuhi prinsip non-blok, sambil bersikap ramah dan terbuka untuk semua negara.