Mahathir Mohammad Ungkap Lemahnya Posisi ASEAN

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad
Sumber :
  • tvOne / Totok Suryanto

VIVA – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad menilai masa keemasan ASEAN sudah terjadi saat 20 tahun silam. Tetapi masa kehebatan organisasi negara-negara Asia Tenggara itu, akan bisa kembali muncul ke permukaan jika ada semangat untuk itu dari para pemimpinnya. 

PM Malaysia Muhyiddin Yassin Mengundurkan Diri, Siapa Penggantinya?

Mahathir yang kini kembali mendapuk kekuasaan politik Malaysia pasca 14 tahun pensiun, merasa era di mana Indonesia dipimpin Soeharto, begitu juga Singapura, Thailand dan dirinya berkuasa di Malaysia, mengakui memiliki hubungan politik dan pertemanan yang sangat kuat dibanding saat ini. 

Saat itu, setiap persoalan menyangkut kawasan sangat cepat direspons, baik dengan kontak langsung maupun pernyataan politik bersama. Mengapa bisa seperti itu? Dia punya alasan. 

Mahathir Mohamad: Negara Israel Dibentuk dari Tanah Palestina

“Karena di antara para pemimpin ASEAN kala itu, benar-benar melihat perlunya peran yang utuh  bersama untuk mengantisipasi konflik seperti di Laut China selatan, dan ketegangan di laut China Selatan itu ternyata terjadi sekarang,” ujar Mahathir Sabtu, 24 Februari 2019.

Salah satu faktor melemahnya posisi ASEAN saat ini adalah kurangnya konsolidasi. Era demokrasi yang mendorong terjadinya perubahan kepemimpinan di masing-masing negara begitu cepat, telah membuat hubungan tidak lagi erat. 

Mahathir Mohamad Dipecat Partainya Sendiri

“Apalagi jika para pemimpinnya tidak menyadari perlunya keutuhan bersama itu”, kata pemimpin tertua di Asia itu.

Konflik di Laut China Selatan, saat ini sangat mengkhawatirkan. Saling klaim sebagai pihak berkepentingan antara China, Filipina, bahkan Amerika dan Rusia, jika tidak disikapi dengan baik akan membawa keadaan yang berbahaya bagi kawasan sekitarnya. Malaysia memiliki pandangan tersendiri terkait Laut China Selatan ini. 

“Nama laut China Selatan, bukan berarti laut miliknya China. Lihatlah, Samudera India. Itu hanya nama, bukan milik India,” ucap dia.

Mahathir berharap para pemimpin ASEAN lebih sering bertemu untuk menyikapi potensi konflik yang melingkupi kawasan ini. serta mengesampingkan egoisme kepentingan masing-masing demi kawasan Asean yang kuat dan disegani.

Totok Suryanto / tvOne

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya