Dubes Australia Benarkan Senator Rasis Anning dari Partai Antimuslim

Senator Australia, Fraser Anning, dilempar telur
Sumber :

VIVA – Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan menjelaskan, bahwa Senator Australia Fraser Anning memang berasal dari latar partai sayap kanan dan cenderung ekstrem di negara tersebut. 

Kalahkan 11 Negara, Siswa Indonesia Sabet Emas Kompetisi Matematika Internasional di Australia

"Beliau adalah utusan dari sebuah partai kecil yang sangat ekstremis yang diketuai oleh seorang wanita yang sangat anti imigran, sangat anti terhadap Islam dan itu yang dari partai xxx," ujar Quinlan di kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2019. 

Menurut dia, Senator Fraser Anning itu adalah pengganti dari senator yang mengundurkan diri karena suatu alasan. Yang bersangkutan berasal dari wilayah Queensland Australia dan di sana ada 12 senator.

Turis Australia Ngeluh Terjangkit DBD di Bali, Menkes Bilang Harusnya Bersyukur

"Karena satu dari para senator mengundurkan diri, beliaulah yang mengganti PAW (pengganti antar waktu) tersebut," ujarnya. 

Memang diakuinya Fraser Anning, seorang senator telah memberikan pernyataan yang sangat tidak bisa diterima oleh masyarakat dan Parlemen Australia bahkan oleh pimpinan agama mana pun di Australia.

Media Asing Sebut Penampilan Timnas Vietnam Jauh di Bawah Indonesia: Sangat Kontras

"Dan itu juga sudah mendapat kecaman yang sangat luas baik dari dalam dan luar negeri dan tanggal 2 April 2019 ini akan ada pileg dan pemilihan senator di Australia dan pasti orang seperti Beliau tidak akan diterima dan dipilih oleh bangsa rakyat dan Australia," ujarnya. 

Sebelumnya, Senator Australia bernama Fraser Anning mengeluarkan pernyataan berbau rasis di akun Twitter pribadinya terkait penembakan dan aksi teror di masjid di Christchurch, Selandia Baru. "Apakah ada yang masih membantah hubungan antara imigrasi Muslim dan kekerasan?" tulis Anning.

"Penyebab pertumpahan darah sesungguhnya di Selandia Baru hari ini adalah karena program imigrasi yang memungkinkan kaum fanatik Muslim untuk bermigrasi ke Selandia Baru," kata dia.

Untuk diketahui, hingga 50 orang tewas akibat serangan teroris terhadap dua masjid termasuk Masjid Al-Noor di Kota Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat, 15 Maret 2019. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya