- Seorang warga Melbourne mengaku pernah melapor ke polisi setelah diancam dibunuh oleh Tarrant
- Kepolisian Victoria menjelaskan pihaknya tak bisa menemukan arsip laporan itu
- Polisi memastikan pihaknya memantau orang-orang yang menjadi ancaman bagi masyarakat.
Teroris Christchurch Pernah Ancam Bunuh Warga Melbourne
- abc
Seorang warga Melbourne mengungkapkan pelaku penembakan jemaah masjid di Christchurch, Brenton Tarrant, pernah mengirimkan ancaman pembunuhan karena mengkritik kelompok anti imigran garis keras, United Patriots Front (UPF) pada 2016.
ABC memperoleh bukti percakapan pesan Facebook antara pria yang tak bersedia disebutkan namanya itu dan Tarrant pada Agustus 2016.
Tersangka pembunuh massal ini dalam pesan itu mengatakan, "Saya harap suatu hari kamu berhadapan dengan tiang gantungan".
Dalam percakapan itu, Tarrant membela kelompok anti-imigran UPF sebagai "kelompok etno-nasionalis terkemuka di Australia".
"Ketika kamu bicara menentang UPF, kamu bicara menentang hak saya untuk memiliki rumah bagi rakyat dan budaya saya," tulis Tarrant.
"Hal ini membuat kamu telah ditandai," tambahnya.