- VIVA.co.id/istimewa
VIVA – Militer Amerika Serikat mengungkapkan meningkatnya jumlah laporan atas kekerasan seksual yang terjadi di korps tersebut selama beberapa tahun terakhir ini.
Dikutip dari laman BBC, hingga 20.500 kontak seksual yang tidak diinginkan terjadi pada 2018. Angka itu meningkat dari jumlah 14.900 kasus pada tahun 2016 menurut hasil survei yang dilakukan pada tahun-tahun tersebut.
Sementara adanya unsur konsumsi alkohol muncul dalam satu dari tiga kasus. Kemudian para calon militer perempuan muda yang usianya pada rentang 17 tahun hingga 24 tahun merupakan potensi korban yang paling rentan.
Pelaksana Menhan Patrick Shanahan pada Kamis, 2 Mei 2019 mengingatkan militer akan menjadikan kekerasan seksual sebagai musuh. Dia kemudian mengeluarkan memo rekomendasi untuk memberantas kejahatan ini.
"Kekerasan seksual adalah ilegal dan immoral dan tidak konsisten sama sekali dengan misi militer dan tak akan ditoleransi sama sekali," tulis Shanahan dalam memo itu. (ase)