- Aljazeera
VIVA – Para pemimpin Uni Eropa dan sejumlah negara dunia lainnya mengkritik akan adanya pemilu ulang di Istanbul, Turki, setelah kemenangan mengejutkan pihak oposisi Partai CH atau CHP.
Juru Bicara Uni Eropa menilai bahwa KPU Turki harus menjelaskan keputusan bahwa akan ada pemilu ulang pemilihan wali kota untuk wilayah Istanbul.
Dikutip dari laman BBC, Menlu Jerman Heiko Mass juga menilai bahwa adanya pemilu ulang di kota itu sebagai bentuk keputusan tanpa dasar yang kuat. Pemerintah Prancis juga mengkritisi rencana pemilu ulang itu yang menyebut Turki sedang menuju pemerintahan yang diktator.
Partai penguasa, Partai AK yakni partainya Presiden Recep Tayyip Erdogan bulan lalu mengalami kekalahan di pemilu lokal Istanbul. Kemenangan oposisi dengan selisih tipis itu lantas tak diterima oleh Erdogan yang menyatakan pemilihan di Istanbul penuh kecurangan.
Erdogan dan Partai AK lantas mendesak adanya pemilu ulang dan KPU Turki menyatakan akan adanya pemilihan ulang pada 23 Juni 2019.
Namun, keputusan ini menuai kecaman dan kemarahan masyarakat di Istanbul. Sejak Senin kemarin, mereka mulai menyuarakan protes dan meneriakkan slogan anti terhadap pemerintah.
Viral Imam Masjid di Turki Ajak Main Anak-anak di Masjid, Warganet: di Indo Mah Boro-boro
Salah seorang imam masjid di Turki mengundang anak-anak untuk bermain setelah sholat dengan tujuan yang sangat mulia yaitu mengajak anak-anak bermain.
