Logo BBC

Sabotase Kapal, Buntut Manuver Amerika Serikat di Timur Tengah?

Kapal MV Andrea Victory, salah satu kapal yang diserang ketika berlabuh di dekat Pelabuhan Fujairah, Uni Emirat Arab pada Minggu (12/05). - ALI HAIDER/EPA
Kapal MV Andrea Victory, salah satu kapal yang diserang ketika berlabuh di dekat Pelabuhan Fujairah, Uni Emirat Arab pada Minggu (12/05). - ALI HAIDER/EPA
Sumber :
  • bbc

Setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara sepihak memutuskan menarik diri dari perjanjian nuklir Iran yang dikenal dengan nama Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) tahun 2018, Amerika menerapkan sanksi-sanksi baru terhadap Iran dan secara praktis memaksa negara-negara lain turut mengembargo Iran.

Salah satu contoh nyata adalah negara-negara yang selama ini mendapat pengecualian mengimpor minyak dari Iran; China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Turki, mulai Juni mendatang terancam dikenai sanksi Amerika Serikat jika mereka terus membeli minyak dari Iran.

Tentu risiko sanksi AS dalam upaya mengisolasi kembali Iran agar mau membuat perjanjian baru tentang program nuklirnya tersebut memperumit keadaan.

Sebab, tak dapat dipungkiri banyak negara memerlukan pasokan minyak dari Iran.

Terlebih lagi, sejumlah negara juga sudah terlanjur menjejakkan kaki di Iran dengan berinvestasi begitu dicapai kesepakatan perjanjian nuklir JCPOA tahun 2015 antara Iran dengan Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Rusia, dan China.

Konsekuensi perjanjian nuklir Iran adalah pencabutan sanksi-sanksi terhadap negara itu.

Dengan demikian kepentingan masing-masing negara, kata Direktur Indonesia Center for Middle East Studies Universitas Padjajaran, Dr Dina Sulaeman, terganggu atas instruksiĀ embargo dari AS.