Logo ABC

Thailand Jadi Pionir Budidaya Kurma Tropis, RI Relatif Tertinggal

Sejumlah entrepreneur di sejumlah daerah bertekad tiru kesuksesan Thailand dan Malaysia kembangkan kurma tropika.
Sejumlah entrepreneur di sejumlah daerah bertekad tiru kesuksesan Thailand dan Malaysia kembangkan kurma tropika.
Sumber :
  • abc

Pengusaha kurma di tanah air berharap Indonesia, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, juga bisa menjadi negara penghasil buah kurma tropis di masa depan.

Kurma tropis di Indonesia mulai gencar dibudidayakan di Indonesia sejak satu dekade terakhir. Pohon kurma tumbuh subur di Indonesia namun dipanen sebagai kurma segar dengan tingkat kematangan hanya sampai halal (ruthob). Thailand telah menjadi pionir budidaya kurma tropis di Asia Tenggara

Budidaya kurma tropis di Indonesia mulai diminati sejak sekitar satu dekade terakhir.

Ada perkebunan kurma yang berskala besar seperti di Pasuruan, Jawa Timur, Riau, dan Nanggroe Aceh Darussalam, hingga ke kebun kurma di lahan-lahan milik warga.

Beberapa pemilik kini sudah mulai menikmati manisnya laba dari tandan buah kurma yang mereka tanam, dengan potensi keuntungan bisa mencapai ratusan juta setiap tahunnya.

Seperti pengakuan Gun Istiaris, pemilik kebun kurma Maisarah di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Lelaki kelahiran Yogyakarta ini mengaku tandan buah kurma segar dari kebunnya selalu habis diburu peminat.

Menurutnya satu pohon bisa menghasilkan 10 tandan kurma pada panen pertama dengan rata-rata berat per tandan mencapai 2 kilogram.

"Jadi satu pohon saja bisa dapat 70-80 juta per tahun," ujar Gun kepada ABC Indonesia.

"Sementara pohon kurma ini sepanjang tahun berbuah dan mampu tahan sampai umur 100 tahun. Kita sudah mati, anak cucu kita nanti masih bisa menikmatinya." tuturnya bersemangat.