Ratusan Domba di Jerman Mati Tiba-tiba, Diduga Efek Gelombang Panas

Ilustrasi heatstroke/cuaca panas.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA – Sekitar 180 domba mati tiba-tiba setelah melewati tepi tebing Alpine yang curam.  Otoritas Jerman menghubungkan kematian ratusan domba itu akibat gelombang panas di banyak wilayah Eropa.

Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia

Seorang pejabat di negara bagian Bavaria di Jerman mengatakan bahwa kematian ratusan domba itu terjadi ketika sekitar 300 domba berjuang di jalan setapak dengan tanah yang benar-benar kering karena cuaca baru-baru ini.

Petugas lokal Peter Reindl mengatakan kepada Badan Berita DPA bahwa sebagian besar hewan kehilangan pijakan di Puster Mountain yang retak dan lalu jatuh dari ketinggian 325 kaki.

Kuota Eropa Lengkap! Berikut 24 Tim yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

Dia mengatakan biasanya, sekitar 450 domba sedang mencari makan di padang rumput setiap musim panas dan kadang-kadang satu kali jatuh dari tepi curam. Namun hilangnya begitu banyak domba hingga ratusan pun belum pernah terjadi sebelumnya.

"Saya belum pernah melihat hal seperti ini," kata Reindl seperti diberitakan Independent, Jumat 5 Juli 2019.

Ditambah Atletico Madrid, 22 Klub Ini Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

Gelombang panas yang melanda bagian barat dan tengah Eropa mulai mereda pada akhir pekan lalu. Setidaknya tujuh orang meninggal dunia di Prancis, Italia dan Spanyol selama seminggu terakhir akibat cuaca panas ekstrem tersebut.

Bulan lalu adalah bulan yang paling panas yang pernah tercatat, menurut catatan Badan Pusat satelit Uni Eropa.

Data yang diberikan oleh COFernicus Climate Change Service (C3S) menunjukkan suhu rata-rata Eropa lebih dari 2 derajat Celcius di atas normal. Suhu sebesar 6-10 derajat Celcius di atas normal dirasakan   sebagian besar di Prancis, Jerman dan Spanyol utara selama hari-hari terakhir pada bulan tersebut.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya