Putin Sahkan RUU Tangguhkan Partisipasi Rusia di Perjanjian Nuklir

Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menandatangani rancangan undang-undang yang menunda partisipasi Rusia, dalam pakta penting senjata nuklir dengan Amerika Serikat.

Meski Tengah Perang, Kekuatan Militer Rusia Tumbuh 15%, Kok Bisa?

Dekrit yang dikeluarkan Putin tersebut, meresmikan keluarnya Rusia dari Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) tahun 1987, di mana Amerika Serikat juga telah mengumumkan penarikannya awal tahun ini.

Pemerintahan Donald Trump mengeluarkan pemberitahuan pada Februari 2019 lalu, tentang niatnya untuk menarik diri pada 2 Agustus 2019, mengutip perkembangan rudal Moskow yang melanggar perjanjian.

Terpopuler: Pengemudi Fortuner Pelat Dinas TNI Ditangkap, Negara yang jadi Medan Perang Dunia III

Rusia membantah melakukan pelanggaran dan menuduh AS melanggar perjanjian itu. Sebagai tanggapan, Kremlin mengikuti Washington, dengan mengumumkan pada Februari lalu bahwa mereka juga akan menangguhkan kewajiban perjanjian INF-nya.

Untuk diketahui, pakta yang ditandatangani oleh Presiden AS, Ronald Reagan dan Pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev melarang produksi, pengujian, dan penyebaran rudal balistik dan rudal balistik darat dengan jangkauan 310 hingga 3.410 mil.

Rusia Tiba-tiba Pindahkan Rudal Supersoniknya ke Timur Tengah, Bantu Iran?

Dilansir dari Independent, Jumat 5 Juli 2019, senjata jarak menengah dipandang sangat tidak stabil, karena hanya membutuhkan waktu singkat untuk mencapai target dibandingkan dengan rudal balistik antarbenua.

Hal ini dianggap, tidak akan menyisakan waktu bagi pembuat keputusan untuk mengukur bagaimana merespons dengan waktu yang cukup. Hal itu juga meningkatkan kemungkinan konflik nuklir global atas peringatan peluncuran yang keliru. (asp)

VIVA Militer: Serangan rudal balistik Iran

Konfrontasi Memanas, Iran Pertimbangkan Penggunaan Nuklir Lawan Israel

Komandan senior Garda Revolusi Iran (IRGC) menyampaikan bahwa Iran dapat meninjau kembali penggunaan nuklirnya di tengah memanasnya hubungan dengan Israel.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024