- VIVA.co.id/ Lis Yuliawati
VIVA – Kementerian Pertahanan AS menyetujui penjualan senjata kepada Taiwan yang diperkirakan bernilai hingga $US2,2 miliar atau £1,76 sebagaimana pernyataan Pentagon.
Kesepakatan senjata itu antara lain untuk 108 tank Abrams, 250 unit rudal Stinger dan peralatan yang terkaut dengan senjata tersebut, dikutip dari laman BBC.
Sementara China melalui Kementerian Luar Negerinya sempat meminta agar AS menyetop sementara rencana penjualan senjata itu dengan alasan bahwa penjualan senjata tersebut merupakan keputusan yang sensitif dan bisa menyebabkan kerusakan.
China juga menganggap Taiwan sebagai "pemberontak" di wilayah Asia Timur yang harus dipaksa bersatu dengan China daratan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang juga menuduh AS telah melanggar kesepakatan One China Policy yang mana AS selama ini hanya mengakui hubungan formal secara kenegaraan hanya dijalin dengan China bukan dengan Taiwan.
Sementara Pentagon menyebutkan bahwa pembelian senjata oleh Taiwan adalah untuk pemenuhan keperluan militer dasar sehingga tidak membahayakan seperti yang dituduhkan China. Hal tersebut disampaikan melalui rilis Badan Keamanan dan Pertahanan Pentagon (DSCA).
DSCA juga menyebutkan bahwa bagi AS tak lagi masalah karena rencana penjualan ini sudha dismapaikan kepada Kongres. (jhd)
Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan
Apple diminta untuk menciptakan iPhone murah seperti HP Android pada umumnya. Namun, saran ini sepertinya sulit dilaksanakan karena Apple tidak ingin menurunkan standar.
