Dipukuli Pacar hingga Hampir Mati, Remaja Alami Otak Rusak Permanen

Korban kekerasan kekasih di Lancashire alami kerusakan otak permanen
Sumber :
  • Metro.co.uk

VIVA – Seorang remaja putri, retak hingga pecah sebagian kerangka tengkoraknya dan mengalami kerusakan otak permanen setelah pacarnya memukulinya hingga kondisinya sempat kritis. Dikutip dari laman Metro, 10 Juli 2019, Megan McPartlin yang berusia 18 tahun tersebut menyampaikan testimoni tentang kekerasan parah yang dialaminya dari sang kekasih pada awal tahun ini.

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023 Ungkap Keamanan saat Peliputan Belum Terjamin Penuh

Pelaku bernama Aaron Worthington berusia 23 tahun dan setelah menjalani proses hukum dan sidang akhirnya dijatuhi vonis hukuman penjara bulan lalu.

Penganiayaan terhadap korban berawal pada saat pesta merayakan tahun baru. Pelaku berada di rumah Meghan dan dalam keadaan mabuk lalu memukuli korban dengan ganasnya. Hanya dengan beberapa tinju, Meghan limbung dan jatuh dan bahkan tak biasa berjalan lagi hingga harus menerima pukulan demi pukulan lainnya.

Ketua DPD PSI Jakbar Mundur, DPW PSI Jakarta: Kami Tidak Mentolerir Kekerasan Seksual

Korban lalu menderita kerusakan permanen di otaknya, luka parah di bagian mata dan wajahnya bahkan bagian tulang yang retak di kepala. Dia harus dioperasi hingga lima jam untuk merawat tengkoraknya yang retak dan mengganti bagian yang pecah dengan bahan logam untuk membuat dia bisa hidup.

Bahkan setelah tujuh bulan dioperasi kata korban, dia masih merasakan sakit di kepalanya dan adanya bahan pengganti logam di dalam kepalanya. Dia kemudian dengan berani menceritakan momen nahas saat dia digebuki kekasih sendiri di Chorley, Lancashire, Inggris.

Nathalie Holscher Gandeng Cowok Baru, Gimana Nasib Lasdislao?

"Dia menendang saya dan saya sempat membalas. Namun saat dia memukul dengan keras maka saat itu terasa hanya gelap semua," kata korban.

Dia mengatakan sempat sadarkan diri namun pelaku tak memanggil ambulans malah mengata-ngatainya dramatis. Tak lama kata dia terdengar suara tetangganya dan memanggil ambulans lalu menyelamatkan Megan. Pelaku kemudian ditangkap polisi setelah keluarga Megan melaporkannya.

Namun Meghan menyayangkan bahwa pelaku hanya dihukum 27 bulan atau dua tahun 3 bulan penjara oleh Pengadilan Preston Crown. Dia menilai vonis itu menyedihkan Padahal korban mengalami kerusakan otak permanen.

"Saya hampir mati dan nyawa saya hanya dihargai dengan hitungan bulan," gugat Megan. [mus]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya