Logo DW

Merayakan 25 Tahun Relasi Berlin-Jakarta

DW/S. Caroline
DW/S. Caroline
Sumber :
  • dw

Classic Remise, tempat penyimpanan mobil tua-klasik di Berlin ini, menjadi tempat perayaan 25 tahun hubungan Berlin-Jakarta tanggal 19 Juli lalu. Luzie Marschke membuka perayaan lewat tariannya pada tiang vertikal.

Liuk tarian Marschke yang energik dan dinamik, bukan penampilan yang biasa ditemukan di Indonesia. Artis 19 tahun ini akan segera mendapatkan sertifikasi resmi dari Jerman atas spesialisasi tarian Contorsion-Air Ring and Vertical Pole.

Berbeda dengan sajian personal Marschke, Jakarta menampilkan tarian grup Ondel-Ondel Manis kaya warna yang dibawakan grup tari D’JakFaro Entertainment. Jangan bayangkan ondel-ondel bertubuh besar dan bermata besar. Ondel-Ondel Manis ini ditarikan 4 wanita yang berayun luwes penuh senyuman.

Nuansa berbeda ditampilkan Nils Freyer lewat tarian ‘Afectos Humanos’ yang membawa kita ke Berlin pada era 1960-an. Penampilan Freyer selintas akan menarik ingatan kita akan tokoh antagonis Mephisto, pada karya Goethe, Faust.

Duduk di kursi penonton dua warna nampak kontras ditampilkan kedua ‘saudara’ ini. Berlin menyajikan kebebasan ekspresi individu dalam warna tunggal sedang Jakarta membawa pesan kebersamaan dalam balutan warna-warni.

Selain tari, pagelaran busana juga ditampilkan. Kolaborasi penyanyi Jazz Syaharani, Craig Burton, dan Jazzville Band mengalun disela-sela fashion show dari tiga designer modern Indonesia. Merdi Sihombing dengan tampilan desain Ulos khas Sumut, Novita Yunus dengan Batik Chic, Linda dan Sarah dengan Culture Edge.

“Acara menarik sekali, namun saya kurang mendapat pesan yang dalam,” ujar Terrence(46) seorang Berliner yang turut menyaksikan acara.