Juli 2019 Jadi Bulan Terpanas yang Pernah Tercatat di Bumi

Persawahan yang mengalami kekeringan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

VIVA – Juli 2019 diperkirakan menjadi bulan terpanas yang pernah tercatat di bumi. Gelombang panas yang melanda seluruh dunia bulan Juli lalu, melebihi bulan terpanas pada Juli 2016.

Pj Bupati Purwakarta Ingatkan Integritas ASN dan Mitigasi Wabah DBD

Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Petteri Taalas, mengatakan temperatur yang panas di bulan Juli kemarin menyebabkan kerusakan lingkungan di seluruh dunia.

"Panas yang luar biasa menciptakan pencairan es yang dramatis di Greenland, di Kutub Utara dan di gletser Eropa. Kebakaran hutan yang belum pernah terjadi sebelumnya juga menghancurkan hutan yang dulunya murni," kata Taalas, seperti diberitakan Independent.

Hari Kedua Pasca-Libur Lebaran, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kelima di Dunia

"Ini bukan fiksi ilmiah. Ini realitas perubahan iklim. Hal ini terjadi sekarang dan akan memburuk di masa depan jika tidak ada tindakan yang dilakukan," katanya.

Data WMO menunjukkan bahwa suhu global pada bulan Juli lalu mencapai sekitar 1,2 derajat celcius di atas tingkat pra-industri.

PPLI Pastikan Rutin Lapor Pantauan Lingkungan ke DLH hingga KLHK

Gelombang panas bulan lalu menetapkan suhu tertinggi di Inggris yaitu 38,7 derajat celcius, yang tercatat di Cambridge Botanic Garden. Rekor sebelumnya adalah 38.5 derajat Celcius di Faversham, Kent, pada Agustus 2003.

"Periode tahun 2015-2019 adalah lima tahun terpanas dalam catatan. Perjuangan melawan perubahan iklim harus dilakukan demi hidup kita," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.

"Tahun ini saja, kita melihat perubahan suhu besar dari New Delhi sampai Anchorage, dari Paris ke Santiago, dari Adelaide dan ke Lingkaran Arktik. Jika kita tidak mengambil tindakan terhadap perubahan iklim sekarang, peristiwa cuaca ekstrem ini hanyalah puncak gunung es," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya