Zakir Naik Minta Maaf, Setelah Diperiksa 10 Jam Terkait Pernyataan Ras

Dr Zakir Naik.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Setelah diperiksa selama kurang lebih 10 jam, dai kondang asal India, Zakir Naik akhirnya meminta maaf atas pernyataannya yang dianggap rasial.

Viral Orang India Tidak Boleh Beli Es Krim di Malaysia, Warganet: Ini Sih Rasis Parah!

Dilansir dari laman free malaysia today, Selasa, 20 Agustus 2019, Zakir Naik. Ia menyebut ingin selalu  menjadi orang yang menciptakan perdamaian. 

"Sangat menyedihkan bagi saya melihat peristiwa ini dan menyebabkan banyak non-Muslim menganggap saya sebagai rasis,” kata dia.

Rachel Vennya Diusir dari Vila Mewah di Bali, TikTokers Ini Soroti Soal Rasisme dan Diskriminasi

Ia melanjutkan, "Itu juga membuatku khawatir karena mereka yang terluka belum mendengar ceramahku, tetapi mendasarkan anggapannya dari kutipan di luar konteks.” 

Zakir mengatakan hal itu membuat dirinya khawatir karena dapat merusak citra Islam sehingga membuat orang menjauh dari agama itu.

Pembakaran Al-Quran di Belanda, Pemimpin Kelompok Anti-Islam Diamankan Polisi

Zakir telah dilarang untuk berkhotbah di tujuh negara bagian yaitu Melaka, Johor, Selangor, Penang, Kedah, Perlis dan Sarawak. Dia dilarang berbicara di depan umum setelah pernyataannya yang menyinggung ras baru-baru ini.

Ulama asal India itu juga sedang diperiksa berdasarkan Bagian 504 dari KUHP atas penghinaan yang disengaja dengan maksud untuk memprovokasi perdamaian.

Dia diduga telah membuat pernyataan kontroversial terhadap warga Hindu Malaysia dan China Malaysia dalam sebuah acara publik di Kota Baru pada 3 Agustus lalu. Akibatnya, warga Malaysia meminta Zakir untuk dideportasi kembali ke India.

Naik mengatakan meskipun, dia telah mengklarifikasi dirinya kepada polisi, dia merasa dia harus meminta maaf kepada semua orang yang telah terluka karena "kesalahpahaman ini".

"Aku tidak ingin ada di antara kalian yang memendam perasaan buruk kepadaku. Bukan niat saya untuk membuat marah individu atau komunitas. Itu bertentangan dengan prinsip dasar Islam, dan saya ingin menyampaikan permintaan maaf saya yang tulus atas kesalahpahaman ini. ”

Namun, dia menolak untuk kembali ke India, dengan mengatakan dia tidak akan diadili di bawah pemerintahan Bharatiya Janata Party. (nsa)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya