Pembunuhan Intel AS

Pengebom Markas CIA Ternyata Agen Ganda

VIVAnews - Pengebom bunuh diri yang berhasil membunuh delapan orang di markas Badan Intelijen AS, CIA, cabang Afganistan pekan lalu ternyata adalah seorang agen ganda asal Yordania. Dia diundang ke markas CIA di Afganistan setelah mengaku memiliki informasi atas seorang pemimpin jaringan teroris al-Qaida.

Demikian ungkap seorang mantan penjabat senior intelijen AS dan seorang pejabat asing, yang tidak mau diungkapkan identitasnya, kepada kantor berita Associated Press, Senin 4 Januari 2010.

Insiden yang berlangsung pada 30 Desember 2009 itu menewaskan tujuh staf CIA - diantaranya empat petugas lapangan dan tiga kontraktor keamanan - serta seorang petugas intelijen Yordania, Ali bin Zaid.

Menurut sumber intelijen, pengebom bernama Humam Khalil Abu-Mulal al-Balawi. Dia adalah seorang dokter berusia 36 tahun asal Zarqa, Yordania. Stasiun televisi NBC pertama kali mengungkapkan identitas pelaku kepada publik.

Humam direkrut oleh badan intelijen Yordania. Zarqa merupakan tempat tinggal pemimpin al-Qaida Irak yang telah tewas dibunuh, Abu Musab al-Zarqawi.

Humam ditahan lebih dari setahun yang lalu oleh badan intelijen Yordania setelah diketahui sebagai simpatisan al-Qaida. Menurut NBC, dia lalu dibujuk untuk membantu AS dan Yordania memerangi al-Qaida.

Pria itu kemudian diundang ke Camp Chapman, yang merupakan markas CIA yang terletak di provinsi Khost, dekat perbatasan Afganistan - Pakistan. CIA rupanya tertarik dengan pengakuan Humam bahwa dia memiliki informasi keberadaan Ayman al-Zawahri, yang merupakan tangan kanan pemimpin al-Qaida, Osama bin Laden.

Setiba di Camp Chapman, Humam rupanya tidak digeledah oleh petugas keamanan, padahal dia diduga melilitkan bom di sekeliling tubuhnya. Menurut sumber intelijen, Humam kemungkinan langsung meledakkan diri begitu rapat dimulai. Selain delapan tewas, insiden itu juga melukai sedikitnya enam orang.  

CIA sampai kini menolak menanggapi laporan itu. 

Sementara itu, Hajj Yacoub - yang mengaku sebagai juru bicara milisi Taliban di Pakistan - mengidentifikasi pelaku bernama Hammam Khalil Mohammed, yang juga dikenal sebagai Abu-Dujana al-Khurasani. Namun, belum ada pihak yang mengkonfirmasi pengakuan Yacoub yang dimuat di suatu laman internet.

Sebagai sekutu AS di Timur Tengah, Yordania selama ini berperan memberi data intelijen berharga ke Washington. Salah satu peran Yordania adalah melacak keberadaan al-Zarqawi. Dia tewas akibat serangan udara AS di Irak pada Juni 2006.

Ada Sosok Mencurigakan saat Pertandingan Persik Vs Bhayangkara FC
Gilbert Lumoindong dan Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis

Terima Maaf Pendeta Gilbert, MUI: Dia Tidak Ada Niat Menghina Islam

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerima permohonan maaf Pendeta Gilbert Lumoindong terkait khotbahnya yang viral di media sosial dianggap menyinggung umat Islam.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024