VIVAnews - Kelompok teroris al Qaida memuji pengebom bunuh diri yang menewaskan tujuh personel Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) di Afghanistan. Dalam pernyataan resmi, al Qaida mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas kematian sejumlah pimpinan al Qaida dalam serangan udara pesawat nirawak Amerika Serikat (AS).
"Dia meledakkan bom rakitannya yang tidak dapat dideteksi mereka yang tidak mempercayai adanya akhirat," kata pemimpin al Qaida, Mustafa Abu al-Yazid, seperti dikutip laman harian Telegraph.
Pengebom tersebut diketahui bernama Humam Khalil Abu-Mulal al-Balawi. Dia diduga merupakan agen untuk tiga kekuasaan. Al-Balawi adalah dokter untuk intelijen Yordania yang kemudian bekerja untuk CIA. Namun al-Balawi juga seorang agen kelompok ekstrim yang dikirim untuk memata-matai intelijen AS.
Insiden yang berlangsung di markas CIA di provinsi Khost, Afghanistan pada 30 Desember 2009 itu menewaskan tujuh staf CIA - diantaranya empat petugas lapangan dan tiga kontraktor keamanan - serta seorang petugas intelijen Yordania, Ali bin Zaid.
Dua mantan pejabat Amerika membeberkan fakta memalukan kepada Associated Press, bahwa pengebom itu sebenarnya diundang masuk oleh CIA tanpa dipindai. Salah satu pejabat itu, mantan petinggi CIA, menyatakan pria pengebom itu dianggap sebagai informan dan untuk pertama kalinya dia diajak masuk ke dalam markas rahasia itu.
Pria tersebut kemungkinan tidak dipindai untuk mendapatkan kepercayaannya. Seorang mantan pejabat CIA lain menyebut, memang biasanya pengamanan agak dikendorkan untuk seorang calon informan potensial. "Ketika Anda mencoba mendapatkan sebuah laporan dan meminta mereka merisikokan hidupnya untuk Anda, yang harus Anda lakukan adalah membangun kepercayaannya."
Namun pejabat resmi CIA membantah pernyataan itu. Juru bicara CIA, George Little, menyatakan terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang sesuatu yang terjadi baru kemarin. “Saat ini CIA tengah mengumpulkan bukti-bukti yang rinci tentang terkait terjadinya peristiwa tersebut,” kata dia.
Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia
Masyarakat baru saja merayakan Puasa Ramadan dan Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2024, pada momen itu mayoritas masyarakat menjalankan tradisi mudik ke kampung halaman. Dari
