- iflscience
VIVA – Kota Arktik Longyearbyen di Kepulauan Svalbard Norwegia, telah melakukan larangan yang sangat aneh. Mereka melarang kematian di sana sejak 1950.
Dikutip dari situs IFL Science, Senin, 3 Februari 2020, larangan juga termasuk pada masyarakat yang sudah menetap lama di sana. Jika ada yang sakit parah, maka akan diterbangkan ke luar pulau untuk menjalani sisa-sisa harinya.
Kemudian jika ada yang mati mendadak di Longyearbyen, mayatnya akan dimakamkan di kota lain. Ternyata langkah ini diambil untuk melindungi penghuni lain. Pada saat larangan tersebut, mayat-mayat di sana ditemukan tidak membusuk karena lapisan es.
Akibatnya dikhawatirkan virus yang mematikan dalam tubuh mayat dapat tetap hidup dan bisa menginfeksi populasi yang masih hidup saat lapisan es mencair. Pejabat khawatir bakteri dan virus bersembunyi di kuburan.
Pasalnya pernah ditemukan sampel influenza Spanyol di paru-paru korban yang telah dimakamkan di bawah lapisan es Alaska sejak 1918. Hal serupa juga ditemukan di Longyearbyen karena wabah ini juga menyerang pada 1917.
Meskipun tidak mungkin jika es mencair maka virus akan menyebar, namun tindakan ini diambil untuk berjaga-jaga. Belum jelas seberapa besar virus dan bakteri pada jenazah berpotensi membahayakan populasi yang masih hidup, tapi mereka memutuskan untuk bertindak waspada.