Logo DW

Transportasi Umum Gratis, Pemerintah Ingin Tekan Kesenjangan Sosial

Ilustrasi  transportasi umum.
Ilustrasi transportasi umum.
Sumber :
  • U-Report

Pemerintah Luksemburg memutuskan untuk menggratiskan transportasi umum demi menekan kesenjangan sosial di masyarakat. Sejumlah media di Luksemburg melaporkan bahwa transportasi umum gratis ini mulai berlaku pada 1 Maret 2020. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Mobilitas dan Pekerjaan Umum Luksemburg, Francois Bausch.

"Tujuannya adalah untuk menghentikan kesenjangan yang semakin dalam antara yang kaya dan yang miskin," ujar Bausch tidak lama setelah rencana ini diumumkan.

"Bagi orang-orang dengan upah rendah, biaya transportasi sangat signifikan. Karena itu lebih mudah menggratiskannya bagi semua orang." Transportasi gratis ini diperkirakan akan memengaruhi sekitar 40 persen rumah tangga dan membantu mereka berhemat.

Langkah ini tentu saja sangat disambut warga, terutama yang berpendapatan rendah. "Transportasi gratis adalah ide yang luar biasa," ujar seorang warga bernama M'Barek Rabii yang bekerja di pasar grosir nasional.

Laki-laki yang harus membesarkan anak berusia 12 tahun sendirian ini hidup dari upah minimum. Setiap bulan, ia membawa pulang gaji sebesar 1.770 euro (sekitar Rp28,8 juta) setelah dipotong pajak. Ini bukanlah penghasilan yang besar untuk hidup di Luksemburg, apalagi dengan seorang anak.

Dari gaji tersebut, sekitar 900 euro (Rp 14 juta) ia habiskan untuk membayar sewa tempat tinggal dan 50 euro (Rp 786 ribu) untuk transportasi umum setiap bulannya. Rabii mengatakan tidak mampu membeli tiket permusim seharga 400 euro (hampir Rp 6,3 juta).

"Bersamaan dengan kenaikan upah minimum, (transportasi umum gratis) ini akan membantu orang-orang dengan gaji rendah seperti saya untuk lebih bisa memenuhi kebutuhan," ujarnya.