2010, Tahun Biodiversitas Internasional

VIVAnews - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan 2010 sebagai Tahun Biodiversitas Internasional. Tujuan penetapan 2010 sebagai tahun keberagaman hayati adalah untuk meningkatkan kesadaran manusia terhadap punahnya spesies dunia dan dampaknya terhadap populasi dunia.

Seperti dikutip dari laman stasiun televisi Al Jazeera, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, dan kanselir Jerman, Angela Merkel, meluncurkan tahun kampanye ini di ibukota Jerman, Berlin, Senin 11
Januari 2010. Ban dan Merkel sama-sama menekankan betapa manusia melenyapkan spesies lain di dunia sekitar ribuan kali lebih cepat dibanding bila spesies itu lenyap karena sebab alami.

Berbicara mengenai konsekuensi dari pertumbuhan populasi, Ban sudah mengeluarkan pernyataan mengenai berkurangnya habitat. "Berbagai layanan dan benda yang disediakan lingkungan yang kita ambil begitu saja, sekarang terancam," kata Ban.

"Di Tahun Biodiversitas Internasional ini,kita harus membetulkan persepsi bahwa masyarakat putus hubungan dengan lingkungan. Di tahun 2010, saya berseru pada setiap negara dan warga
planet ini untuk berkomitmen dalam aliansi global demi melindungi kehidupan di Bumi," kata Ban melanjutkan.

Berbagai laporan PBB mengatakan bahwa sistem alami seperti hutan dan lahan basah, hancur. Proses alami seperti pemurnian udara dan air hilang. Studi mengenai nilai ekonomi keberagaman yang disponsori PBB mengatakan, deforestasi saja secara global memakan biaya sekitar US$2,5 triliun tiap tahun.

Setelah peluncuran resmi di Berlin, acara akbar pertama Tahun Biodiversitas Internasional ini akan dimulai pada 21 Januari melalui sebuah pertemuan tingkat tinggi di markas besar UNESCO di Paris,
Prancis, yang diperkirakan akan mengumpulkan para kepala negara dan perwakilan.

Acara lain akan menyusul sepanjang 2010 di berbagai kota seluruh dunia seperti di Trondheim, New Delhi, Doha, Cartagena, Shanghai, dan Nairobi. Puncaknya adalah pertemuan pejabat tinggi di markas PBB di New York yang dibuka dengan Debat Umum tahunan ke-56 Majelis Umum PBB pada September dan penutupan resmi di Kanazawa, Jepang, pada Desember.

Terpopuler: Harga iPhone di iBox Naik, Modus Peretasan WhatsApp dari Facebook
Menag Yaqut Cholil Qoumas meninjau kesiapan hotel jemaah haji di Makkah.

Cek Hotel dan Bus Jemaah di Makkah, Menag Optimistis akan Bisa Beri Layanan Terbaik

Tiba di Makkah, Menag Yaqut Cholil Qoumas memilih untuk langsung bekerja. Menag meninjau kesiapan hotel dan bus jemaah haji di Makkah.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024