Amerika Parah, Perawat Tewas Kena Corona Akibat Pakai Plastik Sampah

Perawat pakai plastik sampah tangani pasein corona di Amerika.
Sumber :

VIVA – Kondisi di Amerika Serikat dalam beberapa hari ini sudah benar-benar menakutkan. Bagaimana tidak, di tengah ledakan jumlah penderita Virus Corona atau COVID-19, banyak tenaga medis yang tertular gara-gara minimnya pakaian pelindung.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Bahkan, kabar terbaru yang diberitakan NY Post, Kamis 26 Maret 2020, perawat di salah satu rumah sakit di Manhattan, New York City terpaksa memakai kantong plastik sampah untuk pelindung diri.

Hal itu terungkap setelah beredar tulisan curahan hati para perawat di media sosial. Pada tulisan itu juga ada foto tiga perawat Rumah Sakit Mount Sinai yang memakai kantong plastik sampah.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

'Tidak asa lebih banyak gaun di rumah sakit. Tidak ada lebih banyak masker dan untuk dipakai kembali. Ini yang terjadi selama krisisi COVID-19' tulis para perawat itu dalam postingannya.

Pada foto terlihat para perawat mengenakan  kantong plastik sampah berukuran besar berwarna hitam untuk melindungi diri mereka dari tertular corona selama menangani pasien virus mematikan itu.

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

Para perawat menggambarkan kondisi di rumah sakit bagaikan negara. Akibat tak adanya ketersediaan alat pelindung diri, dilaporkan banyak petugas medis di Amerika, baik perawat dan dokter yang terinfeksi corona.

Bahkan, seorang staf manajer keperawatan Rumah Sakit Mount Sinai bernama Kious Kelly meninggal dunia setelah dinyatakan positif tertular corona.

"Kious tidak pantas menerima ini, rumah sakit harus bertanggung jawab. Rumah sakit membunuhnya," kata seorang perawat setempat.

Tak cuma itu saja, banyak juga perawat yang terpaksa memakai kembali pakaian pelindung bekas pakai. Padahal seharusnya pakaian pelindung itu hanya bisa digunakan satu kali saja. Setelah dipakai pakaian pelindung harus dimusnahkan.

Selain itu di rumah sakit tersebut juga tak tersedia tisu dan pembersih tangan. "Kami harus menggunakan kembali topeng, gaun, dan perisai wajah kami," kata seorang perawat.

Untuk diketahui, kondisi Amerika saat ini benar-benar genting. Tercatat sekitar 14 ribu orang positif terinfeksi corona dalam sehari.

Berdasarkan data terbaru yang disiarkan CSSE Johns Hopkins University, Kamis 26 Maret 2020, jumlah penderita corona di Amerika sudah mencapai 69.171 jiwa.

Baca: Amerika Genting, Jumlah Penderita Corona Meledak 14 Ribu Orang Sehari

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya