Bocah 12 Tahun Positif Corona Meninggal, Korban Termuda di Eropa

Totem Leuven di Leuven, Belgia.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Berita pilu di tengah wabah Corona COVID-19 dikabarkan dari Belgia. Dilaporkan seorang gadis berusia 12 tahun meninggal dunia karena terinfeksi virus Corona. Dengan catatan ini, dirinya menjadi korban termuda di Eropa.

Ada yang Aneh dengan Bocah Viral Tabrakkan Chery Omoda E5 di Dalam Mall

Berita itu diumumkan oleh Ketua Pusat Penanganan Krisis Corona COVID-19 di Belgia. Meninggalnya sang gadis cilik membuat para tim medis secara tidak langsung terpukul emosionalnya.

“Saat yang sulit secara emosional, karena melibatkan anak-anak, dan juga telah mengalahkan komunitas medis dan ilmiah,” kata kata Juru Bicara Pusat Krisis Corona Belgia Dr Emmanuel Andre yang dilansir dari Independent pada hari Rabu, 1 April 2020.

Viral Bocah Tabrakkan Mobil Listrik Chery di Dalam Mall, Netizen: Alhamdulillah SPK

“Kami memikirkan keluarga dan teman-temannya. Ini adalah peristiwa yang sangat langka, tetapi sangat mengecewakan kami,” lanjut dia.

Untuk diketahui, di Belgia sendiri sudah ada terhitung 98 orang meninggal dunia dalam kurun waktu 24 jam terakhir akibat virus Corona ini. Sehingga total korban yang meninggal jumlah totalnya menjadi 705 di negara berpenduduk sekitar 11,5 juta orang tersebut.

Apakah MK Tolak Gugatan Syarat Usia SIM seperti Tolak Masa Berlaku SIM Seumur Hidup?

Selain itu, Belgia per 1 April 2020 menghitung kasus yang dikonfirmasi sebagai orang positif terinfeksi berjumlah 12.705 orang.

Dr Andre berujar jika Belgia sedang bersiap dalam perkiraan penyebaran virus mengkhawatirkan itu akan mencapai jumlah puncaknya dalam beberapa hari ke depan.

“Kami akan tiba di titik di mana kami dekat dengan titik jenuh di rumah sakit kami,” kata dia.

Banyak berita mengabarkan bahwa semakin banyak rumah sakit di Eropa yang mengalami tekanan besar dalam penanganan puluhan ribu pasien COVID-19.

Para ahli menyebut bahwa wabah Corona COVID-19 ini telah menjangkiti bahkan mampu memukul beberapa negara dengan sistem kesehatan terbaik di dunia. Salah satu hal yang bisa terbukti adalah tidak adanya perlengkapan mumpuni untuk menghadapi pandemi Corona.

Baca juga: Corona, Indonesia akan Bebaskan 30 Ribu Narapidana dan Tahanan Anak


Laporan: Abdullah Saputra

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya