Jumlah Kasus Terinfeksi Corona di Dunia Sudah Lebih dari 1 Juta Orang

Peta penyebaran virus corona COVID-19 di dunia
Sumber :
  • Johns Hopkins University

VIVA – Angka kasus pasien terkonfirmasi positif virus corona di seluruh dunia melonjak tajam mencapai hingga lebih dari satu juta orang, dengan jumlah kematian lebih dari 50.000 jiwa, menurut data Universitas Johns Hopkins, Jumat 3 Maret 2020. Hal itu tentu mendatangkan malapetaka pada sektor ekonomi global. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Virus corona sudah menyebabkan perekonomian negara-negara di dunia ambruk, tingkat pengangguran melonjak tajam. Amerika Serikat (AS) saja melaporkan 6,65 juta orang menjadi pengangguran, minggu lalu.

Dikutip dari data Johns Hopkins University, sejak kemunculannya di China pada Desember tahun lalu, COVID-19 hingga saat ini telah menginfeksi setidaknya 1.016.401 orang dan lebih dari setengahnya berada di Eropa. Virus itu sudah menewaskan 53.160 jiwa di seluruh dunia, per 3 Maret 2020.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Virus yang hingga kini belum ada obatnya disebut-sebut menyerang orang tua dan orang yang memiliki penyakit penyerta. Namun belakangan diketahui bahwa virus ini dapat membunuh orang dari segala usia.

Dilansir dari Channel News Asia, Di AS sendiri jumlah warganya yang terinfeksi COVID-19 mencapai 236.339 orang dan sudah memakan korban 5.648 jiwa. AS saat ini masih tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Sedangkan di Italia, terdapat 115.242 kasus positif dengan 13.915 kematian, menjadikannya negara dengan jumlah korban tewas terbanyak di seluruh dunia. Sementara itu Spanyol melaporkan 110.238 kasus dengan 10.003 kematian.

Angka kasus positif diyakini masih lebih banyak daripada yang tercatat sekarang, karena banyak negara yang hanya melakukan tes kepada orang yang memiliki gejala berat.

Pandemi Covid-19 menyebabkan tekanan yang besar pada sistem kesehatan nasional masing-masing negara dan membuat pekerja medis bekerja dengan sangat ekstra. Ester Piccinini, seorang perawat asal Bergamo, Italia mengatakan, "Setiap pagi sebelum saya mulai bekerja, saya selalu membuat tanda salib dan berdoa semoga semuanya baik-baik saja," kata perawat berusia 27 tahun tersebut.

Eropa menjadi pusat krisis selama beberapa minggu, tapi sudah ada tanda-tanda bahwa Covid-19 telah mencapai puncaknya. Italia melaporkan 760 kematian baru, jumlah ini terus menurun dibanding hari-hari sebelumnya. 

Spanyol mengonfirmasi angka kasus di atas 110.000, meskipun begitu tingkat infeksi dinyatakan terus menurun. "Data menunjukkan kurva telah stabil dan pandemi memasuki fase perlambatan" kata Menteri Kesehatan Spanyol, Salvador Illa.

Laporan: Dion Yudhantama
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya