Data Mengejutkan, Penderita COVID-19 di China Cuma Tersisa 2.081 Orang

China
Sumber :
  • Lijian Zhao

VIVA – Sungguh sebuah data yang mengejutkan, jumlah pasien penderita Virus Corona atau COVID-19 di China, cuma tersisa dua ribuan orang saja.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Berdasarkan data terbaru yang disiarkan Global Cases by CSSE at Johns Hopkins, hingga pukul 11:00 WIB, Minggu 5 April 2020, memang tercatat total penderita corona di China sebanyak 82.574 orang.

Namun, 77.160 penderita sudah berhasil dipulihkan dan sebanyak 3.333 orang meninggal dunia. Jika melihat data itu, maka total pasien corona yang masih menjalani perawatan di China hanya tersisa 2.081 orang saja.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Jika dibandingkan dengan Indonesia, tentu jumlah itu lebih sedikit. Jumlah penderita corona di RI kini dilaporkan sebanyalk 2.092 orang.

Memang, ada negara yang meragukan keaslian data yang dilansir China. Amerika terutama. Bahkan Negeri Paman Sam ini mencurigai Pemerintah China telah berbohong dan tak transparan menyampaikan data serangan corona di Negeri Tirai Bambu itu.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Kabar terbaru, intelijen Amerika telah mendapatkan fakta tentang kebohongan China itu. Konon, Presiden Donald Trump sudah memegang data dan bukti kebohongan.

Hanya saja meski begitu, dalam beberapa hari terakhir ini memang kondisi kota-kota di China sudah kembali normal. Jalanan kembali ramai, sekolah sudah mulai ada yang dibuka. Bahkan kini China menjadi negara yang paling gencar membantu negara-negara lain di dunia untuk memerangi corona.

Yang terbaru kemarin pada 4 April 2020, China menggelar acara berkabung menyeluruh di seluruh negeri. Mereka berkumpul untuk berduka cita atas kematian warga akibat corona.

Di balik semua isu-isu miring itu, setidaknya negara-negara dunia harus belajar dari China tentang bagaimana menghadapi serangan wabah penyakit seperti corona ini.

Baca: Amerika Kian Parah, Jumlah Pasien Meninggal COVID-19 Lampaui Prancis

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya