Amerika Korban Tersadis COVID-19, Hampir Setengah Juta Jiwa Terinfeksi

Amerika
Sumber :

VIVA – Serangan Virus Corona atau COVID-19 ke Amerika Serikat benar-benar yang tersadis sepanjang sejarah wabah ini mulai mencengkeram dunia.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Kenapa bisa disebut yang tersadis, lihat saja grafik jumlah penderita corona di negara Adi Kuasa itu, hanya dalam kurun waktu kurang dari dua bulan, jumlah penderita sudah hampir setengah juta orang.

Berdasar data terkini yang disiarkan Coronavirus COVID-19 Global Cases CSSE John Hopkins, terhitung pukul 22:30, Jumat malam 10 April 2020, jumlah penderita corona di Amerika sudah di angka 467.184 orang.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dengan jumlah itu, kini Amerika menjadi pusat pandemi COVID-19. Padahal, sebelumnya Amerika santai-santai saja saat pertama kali wabah ini muncul dan mengurung China pada akhir Desember 2019.

Namun lihatlah, China mampu dengan cepat meredam keganasan corona. Jumlah penderita corona di negara komunis ini terhenti hanya di angka 80 ribuan, tercatat saat ini penderita corona di China sebanyak 82.940 jiwa.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Hebatnya China, dari jumlah itu, mereka mampu memulihkan 77.787 penderita dan tercatat jumlah penderita meninggal sampai saat ini total ada 3.340 jiwa.

Kondisi ini berbeda jauh dengan Amerika. Di negeri Paman Sam itu sudah lebih dari 16 ribu penderita yang meninggal dunia, sementara baru 26.522 saja yang mampu mereka pulihkan.

Angka kematian corona di Amerika bahkan kini telah mengalahkan jumlah warga sipil tewas dalam Perang Dunia II, dalam perang yang berlangsung selama 6 tahun satu hari itu, jumlah korban meninggal di angka 11.200 orang.

Jumlah penderita yang meninggal dunia di Amerika diprediksi bakal terus bertambah. Bahkan China pernah menyebut bahwa korban jiwa akibat corona di Amerika bisa mencapai 200 ribu jiwa.

Baca: Israel Bombardir Bandara Suriah, Suplai Medis COVID-19 Putus

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya