Ancaman Mengerikan Hamas Jika Israel Tak Bantu Wabah Corona di Gaza

VIVA Militer: Benjamin Netanyahu.
Sumber :
  • IG Benjamin Netanyahu.

VIVA – Komandan tertinggi Hamas di Gaza, Yahya Sinwar mengeluarkan ancaman mengerikan kepadal Israel.

Ngeri, Kuburan Massal Kembali Ditemukan Berisi 210 Mayat di Gaza Palestina

Hamas mengancam akan menghabisi enam juta warga Israel jika negara Yahudi itu jika tidak segera mengirimkan ventilator ke Gaza untuk penanangan wabah Virus Corona atau COVID-19.

"Jika ventilator tidak dibawa ke Gaza, kami akan membawanya dengan paksa dari Israel dan menghentikan pernapasan 6 juta warga Israel," kata Yahya dalam sebuah wawancara dengan media Ibrani baru-baru ini seperti dikutip VIVA Militer, Minggu 12 April 2020.

Solidaritas Palestina, Ribuan Warga Spanyol Turun ke Jalan Desak Pemerintah Boikot Israel

Menurut Yahya, saat ini Hamas sedang berusaha mengatasi serangan virus corona yang mulai mewabah di Gaza. Hamas merasa harus melakukan ini karena Gaze merupakan garis pertahanan utama mereka. "Kami tidak bisa membiarkan epidemi memasuki Gaza," katanya.

Ancaman Yahya itu dilontarkannya terkait adanya kabar yang menyebutkan pihak militer Israel telah dengan sengaja menutup akses bantuan medis penanganan corona masuk ke Gaza.

Gagal Cegah Serangan Hamas, Bos Intelijen Israel Mundur

Yahya mengatakan, jika Israel tetap melakukan itu, maka Hamas tidak akan mengembalikan mayat-mayat tentara Israel yang terbunuh. "Sampai pasokan media masuk ke Gaza," ujar dia.

Sejauh memang belum ada data resmi berapa jumlah penderita corona di Gaza, hanya saja Hamas sudah mendirikan banyak bangunan fasilitas ksehatan darurat untuk penanganan pasien corona. Terakhir pada Maret 2020 dikabarkan sudah ada 11 warga Gaza terinfeksi virus ini.

Krisis Gaza Makin Dalam Saat Kuburan Massal Ditemukan di Gaza

Krisis Gaza Makin Dalam Saat Kuburan Massal Ditemukan di Tengah Pembicaraan Gencatan Senjata Israel

Sebuah kuburan massal ditemukan di halaman rumah sakit pada hari Sabtu 20 April 2024 setelah tentara Israel mundur dari kota tersebut pada tanggal 7 April 2024 lalu

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024