Inggris Klaim 'Menang' Lawan Corona namun Lockdown Tak Juga Longgar

Petugas NHS Inggris sedang menangani kasus virus corona.
Sumber :
  • The Guardian

VIVA – Inggris yang beberapa hari belakangan tengah mengklaim menang melawan wabah pandemi virus Corona COVID-19 menyatakan tidak ingin terlalu cepat untuk mencabut kebijakan lockdown yang ditetapkan sejak 23 Maret 2020 lalu.

Putuskan Lepas Hijab, Zara Tegaskan Tak Akan Pakai Busana Seksi

Para menteri tidak menganjurkan untuk mencabut hal itu meskipun ada tanda-tanda positif kemajuan yang sedang terlihat oleh Inggris dalam menghadapi wabah virus mematikan tersebut ujar pejabat urusan luar negeri Dominic Raab.

Dilansir dari Independent pada hari Selasa, 14 April 2020, Raab berujar yang juga kini mewakili perdana menteri mereka, Boris Johnson dalam masa pemulihan Corona COVID-19, lockdown tidak mungkin diredam sebagai hasil keputusan antara komite penasihat ilmiah dan pemerintah yang sudah melakukan diskusi pekan ini.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Alasan pastinya adalah Inggris masih belum menunjukkan bukti bahwa mereka belum mencapai pada masa puncak penyebaran wabah yang virus pada awalnya diidentifikasi berasal dari China itu.

Namun, Raab bersikeras bahwa Inggris diklaim “mulai menang” dalam pertaruhan melawan virus tersebut. Ini juga didukung oleh masyarakat yang sangat memperhatikan pedoman pembatasan sosial yang diberlakukan oleh para menteri.

Warga Kian Resah Dengan Maraknya Pelacuran di Jalanan Kota Ini

"Kami tidak berharap untuk membuat perubahan pada langkah-langkah yang saat ini dan kami tidak (merasa) akan sampai kami percaya diri, seyakin kami bisa realistis. , bahwa perubahan tersebut dapat dilakukan dengan aman,” tutur Raab dalam rilis persnya.

“Di tengah angka kematian yang serius ini, ada juga beberapa tanda positif dari data bahwa kita mulai memenangkan perjuangan ini, tetapi kita masih harus menempuh jalan panjang dan karena angka-angka mengerikan yang baru saja saya baca menunjukkan, kita masih belum melewati puncak virus ini,” tambahnya.

Raab namun tidak serta-merta membeberkan bagaimana cara pemerintah untuk mengatasi pelonjakan penyebaran wabah tersebut yang diprediksi akan terjadi di minggu ini. Dia hanya meminta para masyarakat untuk tetap fokus pada anjuran pemerintah meskipun telah mengklaim ada tanda-tanda positif.

"Sangat penting bahwa kita tidak mengalihkan perhatian dari (permasalahan) virus atau fokus publik pada hal yang telah sukses sejauh ini dalam hal relatif yang adalah kemampuan kami melalui dukungan luas untuk langkah-langkah menghilangkan virus ini dari cara untuk menyebar. Dengan tinggal di rumah akhir pekan ini, Anda telah menyelamatkan banyak nyawa,” kata dia.

“Terima kasih, upayamu membuat semua perbedaan. Dan tolong teruskan mereka - kita sudah terlalu jauh, kita telah kehilangan terlalu banyak orang yang kita cintai dan kita telah berkorban terlalu banyak untuk menenangkan diri sekarang,” lanjutnya.

Untuk diketahui, sekitar 11.329 orang telah meninggal akibat terinfeksi virus Corona COVID-19 di Inggris. Peningkatan tercatat ada 700 lebih kasus pada hari Minggu, 12 April 2020 ketika angkat kematian melebihi 10 ribu untuk pertama kalinya.

Baca juga: Bebas karena Darurat Corona, Napi Langsung Gasak Rumah-rumah Warga

 
Laporan: Abdulah Saputra

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya