VIVAnews - Sebanyak 150 anggota misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Haiti masih dinyatakan hilang setelah gempa berkekuatan 7 pada Skala Richter mengguncang negara di Kepulauan Karibia itu pada Selasa malam waktu setempat (Rabu pagi WIB).
Pejabat operasi penjaga perdamaian PBB, Alain Le Roy, Rabu 13 Januari 2010, mengatakan, di antara anggota PBB yang hilang adalah dua pejabat tinggi misi PBB, yakni Wakil Khusus Hedi Annabi dari Tunisia dan deputi Luiz Carlos da Costa dari Brazil.
Seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, menjelaskan bahwa 16 anggota dari pasukan perdamaian pimpinan Brazil yang bertugas di Haiti dipastikan tewas.
Korban tewas adalah tiga petugas kepolisian Yordania, satu Argentina, satu petugas kepolisian dari Republik Chad, Afrika tengah, dan 11 penjaga perdamaian dari Brazil.
Militer Argentina juga mengatakan bahwa salah seorang anggota kontingennya tewas, tetapi belum masuk dalam data korban meninggal akibat gempa. Sejumlah pegawai PBB tinggal di Hotel Montana yang juga ambruk. PBB memiliki kantor lain di ibukota Port-au-Prince.
Sekitar 3.000 anggota pasukan perdamaian PBB bermarkas di Port-au-Prince dan di sekitarnya. Sedangkan 6.000 anggota lain ditempatkan di kota lain di Haiti.
Helen Clark, kepala Program Pengembangan PBB, mengatakan sekitar 38 orang stafnya tinggal di sebuah bangunan yang bersebelahan dengan markas besar PBB di Port-au-Prince yang hancur. Diyakini bahwa sekitar 10 pekerja itu sedang berada di dalam bangunan saat bangunan itu ambruk.
John Holmes, koordinator penanganan bencana mengatakan, pihaknya sangat mengkhawatirkan nasib mereka yang tinggal Port-au-Prince dan di luar kota Port-au-Prince. "Kami mengusahakan tiap cara agar kami bisa memulai pemberian bantuan kemanusiaan," kata Holmes.
Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia
PP Perbasi mengapresiasi tim Pelita Jaya Bakrie Jakarta yang berhasil lolos ke babak utama Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.
