Logo BBC

Penularan Corona Mengerikan di Pabrik Pengolahan Daging Babi AS

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Graphic of factory with viruses
BBC

Infeksi virus corona di pabrik pengolahan daging babi di South Dakota, Amerika Serikat menyebar cepat seperti layaknya kebakaran semak.

Banyak pihak mempertanyakan apa yang dilakukan oleh perusahaan - yang menjadi klaster terbesar penyebaran virus corona di Amerika - untuk melindungi para karyawan mereka dari wabah.

Namun di tengah penyebaran cepat ini, mengapa sampai wilayah yang tak terlalu padat penduduk di AS ini menjadi kluster terbesar penularan Covid-19?


Pada satu sore pada tanggal 25 Maret, Julia duduk dengan laptopnya dan masuk ke akun Facebook, yang telah ia buka sejak sekolah menengah atas.

Akun sosial media itu dulu ia buka untuk melacak para pria yang ia taksir, namun kali ini, bertahun-tahun kemudian, ia memiliki tujuan yang lebih serius.

"Boleh tolong selidiki Smithfield?" tulisnya untuk Argus911, akun Facebook untuk surat kabar lokal, Argus Leader.

"Mereka mencatat kasus positif (Covid-19) dan pabrik tetap berencana untuk buka."

Smithfield yang dimaksud adalah pabrik pengolahan daging babi, Smithfield Foods, yang terletak di kota Sioux Falls, South Dakota, pabrik milik perusahaan China.

Pabrik delapan lantai itu terletak di tepi Sungai Big Sioux, dan merupakan produsen pengolahan daging babi terbesar di dunia.

ilustrasi babi
BBC

Dalam kapasitas penuh, pabrik itu dapat mengolah 19.500 ekor babi per hari, menjadi daging cincang, daging asap, hotdog dan bentuk olahan lain. Pabrik itu mempekerjakan 3.700 karyawan.

"Terima kasih informasinya," jawab akun Argus911 kepada Julia.

"Apa yang dilakukan karyawan yang positif," tanya akun itu dan dijawab Julia, "Saya tak tahu persis."

Pada keesokan harinya, pukul 07:35 pagi, Argus Leader menerbitkan berita, "Karyawan Smithfield Foods positif terkena virus corona."

Repoter media itu memastikan kasus positif kepada juru bicara pabrik dan bahwa seorang karyawan yang positif saat itu dalam "masa karantina 14 hari". Tempat karyawan itu bekerja juga sudah disanitasi.

Namun pabrik itu - termasuk dalam "industri infrastruktur penting" yang ditetapkan pemerintahan Presiden Donald Trump, dan tetap akan beroperasi.