Uni Eropa Tolak Akui Kedaulatan Israel Atas Tepi Barat

Ilustrasi Pemukiman Israel, Givat Zeev, di dekat kota Ramallah, Palestina, di Tepi Barat.
Sumber :
  • Arab News

VIVA – Uni Eropa menegaskan posisinya terkait status wilayah Palestina yang diklaim oleh Israel. Dalam pernyataan resminya, Uni Eropa menolak untuk mengakui kedaulatan Israel di atas Tepi Barat.

Penjahat Perang, Netanyahu Bakal Diringkus Dewan Keamanan Israel

"Posisi Uni Eropa pada status wilayah yang diduduki oleh Israel pada 1967 tetap tidak berubah. Sejalan dengan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, termasuk resolusi 242 (1967) dan 338 (1973), Uni Eropa tidak mengakui kedaulatan Israel atas Tepi Barat yang diduduki," demikian pernyataan resmi Uni Eropa, seperti dikutip dari kantor berita Palestina WAFA, Jumat 24 April 2020.

Uni Eropa pun kembali menekankan bahwa aneksasi atau pencaplokan merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional. Makanya, Uni Eropa akan terus memonitor situasi di Tepi Barat.

Bukan dari Palestina, Merry Asisten Raffi Ahmad Ungkap Asal-usul Bayi Lily di Keluarga Andara

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengatakan, Israel akan menjadi pihak yang mengambil keputusan apakan akan mencaplok bagian di Tepi Barat atau tidak. Hal tersebut ia sampaikan ketika Israel mengumumkan membentuk pemerintahan bersatu. Namun, Pompeo tak memungkiri bahwa AS akan tetap menawarkan pandangan terkait isu tersebut.

"Adapun pencaplokan Tepi Barat, Israel pada akhirnya akan membuat keputusan itu. Itu keputusan Israel. Tetapi, kami akan bekerja sama dengan mereka untuk berbagi pandangan kami dengan mereka tentang hal ini dalam pengaturan privat," ucap Pompeo.

Menhan AS Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Ditetapkan Sebagai Presiden Terpilih

Sementara itu, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan, jika Israel mencaplok Tepi Barat, semua perjanjian antara Palestina dan Israel, termasuk AS, sepenuhnya dibatalkan.

"Kami telah memberi tahu pihak-pihak internasional terkait, termasuk pemerintah AS dan Israel, bahwa kami tidak akan diborgol jika Israel mengumumkan pencaplokan bagian tanah kami," ujar Abbas.

Baca Juga: Miris di Saat Wabah, Kanada Terima 1 Juta APD Tak Layak dari China

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya