VIVAnews - Keluarga warga negara Indonesia yang selamat dari gempa Haiti, Endang Dwi Satriyani, menyarankan agar Endang bertahan di Haiti hingga situasi membaik. Ayah Endang, Muhammad Thamrin mendorong Endang tetap tinggal di Haiti karena saat ini warga Haiti sangat membutuhkan bantuan.
"Endang kan sudah berada dan membantu Haiti selama dua tahun, sebaiknya jangan tinggalkan Haiti yang sedang berduka," kata Thamrin di rumahnya di Bumi Tamalandrea Permai Makasar, Kamis, 14 Januari 2010.
Thamrin mengatakan putri keduanya itu telah berada di Haiti sejak 2007. Endang yang tergabung dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) diperbantukan di bagian administrasi keuangan Kepolisian Haiti.
Gempa sekuat 7 Skala Richter mengguncang Haiti pada Selasa, 12 Januari 2010 sore waktu setempat atau Rabu, 13 Januari 2010 dini hari waktu Indonesia Barat. Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan, gempa di Haiti kali ini berpusat di 18,45 derajat lintang utara dan 72,44 bujur barat atau berjarak 15 km barat daya Ibukota Port-au-Prince.
Thamrin mengatakan bahwa Endang sempat menelepon rumah sebelum gempa terjadi. Endang menyampaikan bahwa dia akan pulang ke Makasar, awal pekan depan. Saat itu Endang juga mengaku tidak tahu apakah dia akan kembali ditugaskan di Haiti.
"Saya tidak tahu apakah akan kembali ke Haiti atau ditugaskan ke Nigeria." kata Thamrin menirukan Endang.
Thamrin mengungkapkan bahwa putrinya tersebut memang berjiwa sosial. Endang pernah menjadi relawan pascagempa dan tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam selama dua setengah tahun. Sebelum dikirim ke Haiti, Endang sempat bertugas di Kupang selama tiga bulan.
Laporan: Rahmat Zeena
Xiaomi Redmi Pad Pro Dirilis Global, Intip Spesifikasi dan Harganya
Redmi Pad Pro menawarkan layar besar 12,1 inci dengan refresh rate 120Hz, performa tangguh dari Snapdragon 7s Gen 2, dan baterai 10.000 mAh yang tahan lama hingga berjam.
