Kehancuran di Timur Tengah akibat Corona Bisa Picu Ledakan Politik
- bbc
Timur Tengah punya banyak alasan untuk mengkhawatirkan wabah virus corona, tetapi mereka juga punya satu keuntungan besar dalam melawannya. Sebagian besar penduduk kawasan tersebut adalah generasi muda.
Secara rata-rata sedikitnya 60% penduduknya berusia di bawah 30 tahun. Ini membuat mereka lebih kecil kemungkinannya menderita Covid-19, penyakit yang telah menewaskan begitu banyak orang di negara-negara dengan populasi lebih tua.
Sebagian besar pemerintahan di wilayah ini menyaksikan apa yang terjadi di tempat lain dan mereka sebenarnya memiliki waktu untuk menerapkan larangan keluar rumah dan penjarakan sosial.
Namun konflik yang terjadi bertahun-tahun di wilayah yang tidak stabil ini membuat Timur Tengah lemah, dan wabah ini dipastikan memperburuk keadaan di sana.
- Virus corona: Iran dituduh `sebar virus ke 16 negara dan dianggap mengecilkan skala masalah`
- Salat tarawih berjemaah dan iktikaf dilarang di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi: `Hati kami menangis`
- TKI di Inggris saat `lockdown`: `Tak bisa kerja, utang untuk makan membengkak`
Sarana kesehatan yang tersedia sangat beragam. Memang terdapat rumah sakit terbaik di Israel. Tetapi sistem layanan kesehatan di Yaman, Suriah dan Libia rusak parah karena perang menahun.