Lockdown Dilonggarkan, Warga Berlin Jadi Gemar Unjuk Rasa

Demonstrasi menentang kebijakan lockdown di Berlin berakhir ricuh
Sumber :
  • ZUMA Press Inc.

VIVA – Polisi anti huru-hara diturunkan untuk membubarkan kerumunan massa yang menggelar aksi unjuk rasa menentang kebijakan lockdown di Berlin, Jerman, Sabtu 9 Mei 2020. Kondisi tersebut pun langsung menuai sorotan dunia.

Polisi Prediksi Ribuan Orang Bakal Demo di KPU Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024

Polisi dipaksa untuk menahan sejumlah orang setelah kelompok-kelompok besar, yang saat ini dilarang, berkumpul di alun-alun pusat kota Alexanderplatz.

Secara umum, Jerman relatif berhasil dalam menahan penyebaran virus corona dengan hanya 7.525 kematian sejauh ini, dan sekarang sedang dalam proses pelonggaran skema lockdown.

Ada Demo, Arus Lalu Lintas Menuju Depan DPR Dialihkan Hingga Pukul 18.00 WIB

Baca juga: Bebas Kasus Corona, Negara Ini Klaim Rahasianya Cuma Pohon Kelapa

Semua toko telah diizinkan untuk dibuka kembali, siswa-siswa tertentu akan kembali ke sekolah, dan Bundesliga yang merupakan kasta teratas sepakbola Jerman juga telah diatur untuk dilanjutkan.

Belum Ada Pengalihan Arus Buntut Demo Mahasiswa- Pelajar di DPR, Polisi sebut Situasional

Namun ada warga yang menentang langkah-langkah yang masih berlaku, yang meliputi persyaratan social distancing dan larangan pertemuan lebih dari 50 orang.

Dilansir The Sun, demonstrasi tersebut melibatkan ratusan orang, dan yel-yel bernada penentangan "Wir sind das Volk!" ("Kami adalah rakyat!") dan "Freiheit!" ("Kebebasan!") untuk bisa dapat didengar pemerintah.

Baca juga: Kelakuan Ekstrem Anak-anak Saat Karantina yang Bikin Bengong

Aparat kepolisian yang mengawal dan berada tempat itu berupaya membubarkan kerumunan tersebut. Petugas dilaporkan harus menahan sejumlah orang dan menyebarkan semprotan merica.

Dokumentasi dari kejadian tersebut menunjukkan polisi anti huru-hara bentrok dengan para pengunjuk rasa yang tampak marah, serta orang-orang diseret dalam borgol.

Dalam waktu belakangan ini, Berlin telah menghadapi banyak aksi demonstrasi menentang tindakan lockdown dalam beberapa pekan terakhir.

Pada 25 April lalu, ketika kebijakan lockdown lebih ketat tetap dilakukan, sekitar 200 orang berkumpul di Berlin untuk menentangnya dan mengklaim bahwa tindakan itu melanggar hak konstitusional mereka.

Pekan lalu, para aktivis pun menggelar aksi protes social distancing sebagai ganti pawai yang biasanya berlangsung pada 1 Mei untuk Hari Buruh Internasional.

Bulan lalu, Mahkamah Konstitusi Jerman memutuskan bahwa warga negara memiliki hak untuk protes bahkan selama pandemi yang menerapkan skema social distancing.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya