VIVA – Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengonfirmasi bahwa dirinya positif terjangkit virus corona dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
"Ya, saya sakit. Saya mendapatkan perawatan," kata Peskov ketika ditanya wartawan, dikutip dari RT.
Dikabarkan dari Kantor Berita TASS, Peskov mengungkapkan dia terakhir kali bertemu Presiden Vladimir Putin secara langsung pada bulan lalu. Wartawan dari RIA Novosti juga melaporkan bahwa Peskov terakhir terlihat di depan umum pada 12 hari lalu.
Istri Peskov, Tatyana Navka yang merupakan peraih emas olimpiade, juga tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Ia mengatakan bahwa mereka berusaha mencegah agar anggota keluarga yang lain tidak ikut tertular virus.
"Kami berada di bawah pengawasan dokter dan semuaya baik-baik saja. Setelah hampir dua hari saya merasa lebih baik dan semuanya kembali normal," ujar Navka.
"Suhu saya sudah tidak tinggi lagi. Mereka bilang wanita mengatasinya lebih baik, mungkin itu benar. Dmitry juga keadaannya stabil, semuanya terkendali," Navka menambahkan.
Virus corona yang menyebar luas di Rusia juga menyerang jajaran pejabat di negeri Beruang Merah tersebut.
Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishutin dinyatakan positif pada 30 April 2020 lalu dan berhenti bekerja sejak saat itu.
Putin mengatakan dirinya masih melakukan kontak dengan Mishutin, dan pada Jumat lalu ia melakukan rapat melalui video. Namun, tugas Mishutin saat ini dipegang oleh Wakil Satu Perdana Menteri, Andrey Belousov.
Menteri Pembangunan Rusia, Vladimir Yakushev dan Menteri Kebudayaan Rusia, Olga Lyubimova juga didiagnosis menderita COVID-19. Keduanya saat ini tengah menjalani perawatan di rumah.
Dmitry Peskov mengawali kariernya sebagai diplomat di Kementerian Luar Negeri Rusia. Selain bahasa Rusia, ia mampu berbicara bahasa Inggris, Turki dan Arab dengan lancar. Setelah bertugas di Kedutaan Besar Rusia di Turki pada 1990-an, Peskov bergabung dengan Putin pada tahun 2000. Sejak tahun 2012, ia menjadi juru bicara utama Kremlin.
Virus corona COVID-19 di Rusia telah menginfeksi lebih dari 232 ribu dan menewaskan 2.116 orang. Angka terbesar berada di Moskow, yang merupakan ibukota Rusia dan menjadi pusat ekonomi, politik dan transportasi negara tersebut.
Laporan: Dion Yudhantama
