Lockdown Berakhir, Tukang Cukur Selandia Baru Buka Hingga Larut Malam

Tukang cukur di Selandia Baru layani pelanggan usai lockdown berakhir
Sumber :
  • New York Times

VIVA – Sebuah toko tukang cukur di Selandia Baru harus membuka pintunya hingga larut malam pada hari Kamis 14 Mei 2020, setelah berakhirnya lockdown di negara tersebut. Sejumlah mal, toko ritel, dan restoran diizinkan menjalankan operasinya mulai pukul 12.01, dengan banyak karyawan yang memulai pergi ke tempat kerja.

Kata Pj Gubernur soal Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ditahan Jaksa Karena Korupsi COVID-19

Namun, pertemuan massal masih akan terbatas dengan jumlah maksimal 10 orang, disertai juga pedoman dasar menjaga jarak  yang sudah ditentukan lewat aturan pembatasan sosial dari Pemerintah Selandia Baru.

Salah satu tukang cukur, Conrad Fitz-Gerald, mengatakan, dia menerima 50 permintaan pelanggan yang ingin potong rambut. Akan tetapi, ia hanya sanggup melayani 12 pelanggan, itu pun dengan bantuan anaknya, yang berusia 18 tahun.

10 Negara dengan Keseimbangan Hidup-Kerja Terbaik di Dunia

"Banyak orang tua yang punya anak remaja menelepon saya. Mereka juga berpikir memotong rambut hingga tengah malam akan menjadi hal baru yang hebat. Sayangnya, kami sudah kenyang," kata Conrad, seperti dikutip iTV, Jumat 15 Mei 2020.

Baca Juga: ?China Tolak Keras Proposal WHO untuk Undang Taiwan Bahas COVID-19

Dulu Dihindari, Kini Selandia Baru Banyak Diminati Wisatawan

Conrad pun mengakui, bisnisnya telah mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk menjaga para staf dan karyawannya tetap aman. Seperti, menyediakan hand sanitizer, dan memberikan masker bagi pelanggan yang merasa kurang sehat.

Pembukaan kembali kegiatan ekonomi mencerminkan keberhasilan Selandia Baru dalam menekan penyebaran COVID-19. Apalagi, hingga saat ini, belum ada kasus baru di Selandia Baru.

Lebih dari 1.400 orang yang positif virus Corona telah dikonfirmasi pulih. Sementara itu, 21 pasien meninggal dunia karena COVID-19.

Sedangkan, sebagian besar sekolah Selandia Baru akan dibuka kembali pada hari Senin 19 Mei 2020. Untuk bar dan tempat hiburan lain, pihak berwenang Selandia Baru belum mau memutuskan, karena berkaca dari kejadian di Korea Selatan, yang melonjak setelah ada klaster baru di sebuah klub malam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya