Trump Kembali Kecam China Atas 'Pembunuhan Massal di Seluruh Dunia'

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Sumber :
  • metro.co.uk

VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, lagi-lagi mengecam China atas merebaknya pandemi virus corona di akun Twitternya, Rabu 20 Mei 2020. Trump menyalahkan China atas "pembunuhan massal" di seluruh dunia akibat penyebaran COVID-19.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Di akun Twitternya, Trump, mengecam sejumlah pejabat China yang merilis pernyataan menyalahkan semua orang selain negaranya atas penyebaran virus corona. Trump mengatakan, wabah COVID terjadi karena ketidakmampuan China mencegah virus menyebar ke seluruh dunia. 

"Sejumlah 'orang gila' di China baru saja merilis sebuah pernyataan menyalahkan semua orang selain China atas virus yang sudah membunuh ratusan ribu orang. Tolong jelaskan kepada 'orang bodoh' bahwa ini adalah ketidakmampuan China, dan tidak ada yang lain, yang melakukan pembunuhan massal di seluruh dunia," katanya.  

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Seperti diketahui, virus corona pertama ditemukan di Wuhan China pada akhir Desember tahun lalu. COVID-19 telah menyebar ke seluruh dunia dan menyebar dengan cepat. Virus corona sudah membunuh 323 ribu orang dan menyebabkan hampir 5 juta orang terinfeksi di seluruh dunia. 

Dilansir dari Channel News Asia, Kamis 21 Mei 2020, pernyataan Trump itu untuk membalas pernyataan Beijing yang sebelumnya memprovokasi Washington dengan mempromosikan teori konspirasi bahwa virus pertama kali dibawa ke China oleh militer AS.  

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Sebelumnya, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengeluarkan pernyataan bahwa, "banyak kesalahan dan celah di pihak AS, desas desus dan kebohongan mereka.” 

Zhao menyalahkan politisi AS yang ingin melempar kesalahan dalam menangani wabah virus corona di negaranya. Trump sendiri awalnya mengecilkan ancaman dari COVID-19 dan mengatakan berulang kali bahwa Tiongkok sedang menangani wabah.

Trump kemudian beralih menyalahkan Negeri Tirai Bambu karena membiarkan penyebaran internasional. Gedung Putih juga menuduh tanpa bukti bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium di Wuhan dan secara tidak sengaja disebarkan.

"AS tampaknya sudah lupa bahwa di masa lalu, para pemimpin AS berulang kali, dan secara terbuka memuji kerja anti-epidemi China," kata Zhao.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya