4 Juta Lebih Warga Kelaparan Akibat Kebijakan Lockdown

Suasana saat lockdown di Filipina.
Sumber :
  • The Straits Times

VIVA – Lembaga riset Social Weather Stations mengumumkan survei terkait kondisi warga Filipina di tengah kebijakan lockdown akibat pandemi COVID-19. Dalam hasil survei tersebut, Social Weather Stations mengklaim ada lebih dari 4 juta warga Filipina tengah berada dalam kondisi kelaparan.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Sekitar satu dari lima keluarga yang kami survei mengatakan mereka kekurangan makanan," demikian keterangan tertulis Social Weather Stations, seperti dikutip Bloomberg, Jumat 22 Mei 2020

Dalam survei ini, Social Weather Stations menggunakan kuisioner yang dapat diisi melalui ponsel pintar. Survei dilakukan memakai sampel terstruktur, dengan total lebih dari 4.000 responden yang tersebar merata di seluruh Filipina.

Deretan Negara Ini Tercatat Dilanda Kelaparan Terburuk Sepanjang Sejarah

Lebih lanjut, para peneliti juga mengklaim tingkat kelaparan yang paling parah terjadi di daerah Luzon. Padahal, wilayah ini telah melonggarkan lockdown sejak pertengahan Maret 2020.

Baca Juga: ?Palestina Tolak Bantuan Medis UEA yang Dikirim dari Israel

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Hampir semua responden penelitian mengatakan mereka sudah mendapat bantuan dari pemerintah. Namun, bantuan tersebut tidak memiliki dampak besar untuk menyelamatkan perut warga Filipina.

Hal ini sebenarnya bukan kejutan, mengingat porsi bantuan tunai yang dibagikan tergolong kecil. Meskipun, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengucurkan anggaran 205 miliar peso untuk mengatasi dampak ekomoni akibat virus Corona, tapi hanya sekitar 18 juta peso yang dialokasikan untuk bantuan kepada golongan keluarga kelas menengah ke bawah.

Menurut data terbaru John Hopkins University, total kasus COVID-19 terkonfirmasi di Filipina berada pada angka 13.597. Jumlah pasien sembuh berkisar 3.092 orang, sedangkan korban meninggal mencapai 857 orang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya