Hasil Autopsi George Floyd Keluar, Kematiannya Dianggap Pembunuhan

Mural dukungan untuk George Floyd di Stanley Park, Liverpool
Sumber :
  • The Sun

VIVA – Hasil autopsi independen atas jenazah George Floyd telah dirilis, hasil pemeriksaan medis mengklarifikasi jika kematian Floyd sebagai pembunuhan. Tubuhnya mengalami meningkatkan kardiopulmoner saat sedang ditahan oleh petugas penegak hukum. 

Inggris, AS Berikan Sanksi pada Tokoh Militer Terkemuka Iran Usai Serangan Terhadap Israel

Dikutip dari Sky News, dalam laporan post-mortem ditemukan bahwa George Floyd meninggal karena sesak napas karena adanya tekanan pada leher dan punggung, setelah lehernya ditindih selama beberapa menit oleh seorang polisi. Tindihan itu telah memutus suplai darah ke otaknya, dan berat di punggungnya membuatnya sulit bernapas.

Sang adik, Terrence Floyd menyampaikan kepada orang-orang yang melakukan aksi atas kematian kakaknya yang berusia 46 tahun dan perlakuan terhadap orang kulit hitam Amerika oleh polisi untuk menggunakan cara damai dan demokratis sehingga dapat membawa perubahan.

Sempat Membaik Sebelum Meninggal, Kondisi Ibu Angger Dimas Drop Lagi Sejak Kematian Dante

"Kami tidak datang untuk menghancurkan barang. Kamu tidak akan melakukan apa-apa karena itu tidak akan membawa saudara saya kembali sama sekali," katanya. 

Terrence menyampaikan jika keluarganya adalah keluarga yang damai dan takut akan Tuhan. Meski sedih dengan apa yang terjadi ia berharap ini tidak akan terjadi lagi. 

Deretan Negara yang Miliki Pesawat Canggih Anti-Nuklir di Dunia

"Dalam setiap kasus kebrutalan polisi, hal yang sama telah terjadi. Kalian semua protes, kalian hancurkan barang-barang dan kalian tahu mengapa mereka tidak bergerak? Karena itu bukan barang mereka, itu barang kita. Jadi mereka ingin kita menghancurkan barang-barang kita. Jadi mari kita lakukan ini dengan cara lain. Mari kita lakukan dengan cara lain," ucapnya. 

Sebelumnya diberitakan, George Floyd meninggal dunia di rumah sakit pada Senin malam setelah Derek Chauvin, seorang perwira polisi kulit putih berlutut dengan kencang dan intens di leher pria berusia 46 tahun itu selama beberapa menit ketika Floyd mengerang dan berteriak. 

"Aku tidak bisa bernapas," ucap GeorgeFloyd sebelum meninggal dunia. 

Sebuah video dari insiden tersebut menunjukkan Floyd memohon kepada polisi dan akhirnya dia terlihat tidak bergerak ketika lutut petugas tetap di lehernya. 

Baca juga: Antifa Dituduh Kelompok Dalang Kerusuhan Meluas AS, Siapa Mereka

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya