Logo BBC

Pasien Corona Paru-paru Jadi Putih Diprediksi 'Lewat' ternyata Hidup

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

"Dia mungkin tidak akan bisa selamat malam ini. Kondisinya tiba-tiba memburuk sekali," papar Dr Saswati Sinha kepada istri seorang pasien melalui telepon ketika ia menuju kembali ke rumah sakit melewati jalanan sepi di kota Kolkata, India.

Percakapan tersebut berlangsung pada 11 April malam. India saat itu berada dalam pergolakan lockdown, atau karantina wilayah, untuk mencegah penyebaran virus corona baru.

Penuturan Dr Sinha menyangkut nasib seorang pasien bernama Nitaidas Mukherjee. Dia telah berjuang melawan Covid-19 selama hampir dua pekan di Rumah Sakit AMRI di Kolkata, tempat Dr Sinha bekerja sebagai konsultan perawatan kritis.

Mukherjee berprofesi sebagai pekerja sosial organisasi nirlaba yang membantu tunawisma dan warga miskin, terinfeksi virus corona. Pria berusia 52 tahun itu berjuang untuk hidupnya dalam perawatan kritis sehingga saluran pernapasannya dibantu sebuah ventilator (alat bantu napas).

Sebelumnya, ia tiba di rumah sakit pada 30 Maret malam. Saat itu ia mengalami gejala demam tinggi kesulitan bernapas.

Hasil pemeriksaan Sinar-X tampak "sangat buruk". Paru-parunya terlihat berwarna putih akibat dibanjiri sel-sel yang meradang. Cairan terlihat putih saat dirontgen. Kantung udara dipenuhi cairan yang menghalangi aliran oksigen ke organ-organ tubuh.

Malam itu, dokter menggunakan masker aliran tinggi untuk meningkatkan kadar oksigennya, memberinya obat diabetes, dan mengambil usap pada bagian tenggorokan untuk tes Covid-19.

Malam berikutnya, Mukherjee dilaporkan positif mengidap penyakit itu.

Ia semakin sulit bernapas dan bahkan, melepaskan alat bantu oksigen untuk minum seteguk air pun menjadi tantangan.

Tingkat saturasi oksigen yang normal bagi kebanyakan orang adalah antara 94?n 100%, tetapi tarafnya telah turun menjadi 83%. Frekeunsi bernapas sebanyak 10 hingga 20 napas per menit adalah normal, tetapi Mukherjee bernapas lebih dari 50 kali per menit.