Dunia di Ambang Darurat Pangan Global akibat Pandemi COVID-19

Anak-anak kelaparan.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa dunia akan menghadapi darurat pangan secara global yang berdampak terhadap ratusan juta orang. Hal ini terjadi lagi-lagi karena pandemi COVID-19. Menurut Guterres, wabah virus Corona telah mengancam rantai pasokan pangan yang membuat orang kelaparan.

Kondisi Gaza Jauh Lebih Hancur Dibanding Kota di Jerman Pada Perang Dunia II

"Sistem pangan kita gagal, dan pandemi COVID-19 membuat segalanya lebih buruk. Lebih dari 820 juta orang akan kelaparan, dan sekitar 144 juta anak berusia di bawah 5 tahun akan mengalami penurunan gizi," ujar Guterres, seperti dikutip Daily Sabah, Selasa 9 Juni 2020.

Guterres melanjutkan, pandemi virus Corona juga akan menambah angka orang miskin baru. Menurutnya, pada tahun ini, akan ada sekitar 49 juta orang miskin baru akibat krisis yang disebabkan COVID-19.

Harga Emas Hari Ini 25 April 2024: Produk Antam Melorot, Global Bervariasi

"Jumlah orang yang benar-benar kekurangan pangan atau gizi akan meningkat pesat. Kecuali, jika ada tindakan segera yang diambil karena semakin jelas, bahwa ada darurat pangan global yang dapat berdampak jangka panjang pada ratusan juta anak-anak dan orang dewasa," ucapnya.

Guterres pun menyerukan perlindungan yang lebih intensif kepada pekerja di sektor pangan. Langkah tersebut harus diambil untuk memudahkan pengiriman bagi para produsen dan distributor agar terhindar dari setiap gangguan pada rantai pasokan pangan.

Ada Konflik di Timur Tengah, Bos BI Pede Ekonomi RI Tetap Kuat

Selain itu Sekjen PBB juga mengatakan, produksi serta distribusi makanan sehat dan bergizi harus digalakkan sebagai cara untuk menghilangkan wabah kelaparan di dunia. Sebelumnya, pada April 2020, PBB telah memperingatkan bahaya kelaparan karena pandemi Corona COVID-19.

Melalui berbagai kajian ekonomi diprediksi pula pemulihan ekonomi akan makan waktu yang cukup lama akibat Corona bila dibandingkan dengan pemulihan akibat Krisis 1998. Pasalnya, wabah Corona tak hanya memukul ekonomi namun juga kesehatan dan pangan yang menjadi kebutuhan dasar manusi itu.

Baca juga: Sok Jagoan, Para Pelaku Ambil Paksa Jenazah PDP Corona Jadi Tersangka

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya