COVID-19 Menyebar di Kalangan Pekerja Pengemasan Buah dan Sayuran

Ilustrasi Sayur-sayuran
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Jumlah pekerja sektor pertanian dan rumah pengemasan yang terjangkit virus corona COVID-19 semakin meningkat di Amerika Serikat. Beberapa waktu lalu, ribuan karyawan pabrik daging positif tertular corona hingga menyebabkan gangguan pada produksi makanan di AS.

Edi Purwanto Paparkan Kinerja DPRD Jambi di Hadapan Wakil Konsul AS

Aturan jarak sosial lebih mudah diterapkan bagi pekerja yang bertugas memanen buah dan sayuran di ladang. Namun bagi mereka yang bekerja di dalam ruangan pengemasan makanan seperti apel dan wortel, virus lebih mudah tertular.

Pada akhir Mei, ada lebih dari 600 kasus COVID-19 di antara para pekerja pertanian di wilayah Yakima, Washington. Di antara mereka, 62 persen adalah pekerja di industri apel dan operasi pengemasan atau gudang lainnya. Dengan 4.834 kasus yang diketahui sampai 10 Juni, wilayah ini memiliki tingkat infeksi per kapita tertinggi di Pantai Barat.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

"Jalur (produksi) bergerak sangat cepat. Dan mereka bekerja berdampingan dan saling membelakangi," kata Ketua Serikat Pekerja Pertanian Lokal di Washington, Edgar Franks, dilansir Channel News Asia.

Mei lalu, pekerja di enam lokasi pengemasan buah di wilayah Yakima sempat mogok kerja, karena kekhawatiran mereka tidak diberi perlindungan yang memadai dari COVID-19.

Pabrik Rakit Drone Ukraina Hancur Dibom Pasukan Rusia

Baca juga: Vaksin COVID-19 Buatan Indonesia Diharapkan Dijual Bebas Awal 2021

Departemen Kesehatan di Monterrey County, California, yang dikenal sebagai "mangkuk salad dunia" untuk pertanian sayur-sayurannya yang luas, melaporkan 247 pekerja pertanian telah dites positif terkena virus corona pada 5 Juni. 

Monterrey adalah salah satu dari segelintir departemen kesehatan di hampir 30 negara penghasil buah dan sayuran AS terbesar yang melacak kasus virus di kalangan pekerja pertanian.

Pada 19 Mei, Departemen Pertanian dan Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS mengatakan pemerintah dapat menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk menjaga produksi buah dan sayuran tetap bergerak. Undang-undang itu akan memberi perusahaan beberapa perlindungan kewajiban jika pekerja jatuh sakit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya