- USA Today
VIVA – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, kembali menghilang dari publik dalam dua pekan terakhir. Padahal negaranya sedang dalam situasi genting dengan tetangganya Korea Selatan.
Menurut kantor berita Yonhap, Kim terakhir kali terlihat ketika memimpin sesi pertemuan Partai Buruh Korea Utara pada tanggal 7 Juni lalu. Selama ini, adik perempuannya yang lebih sering tampil untuk mengambil berbagai keputusan penting di Pyongyang.
Laporan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Pyongyang dan Seoul pekan lalu, setelah Korea Utara memutus semua hubungan komunikasi dengan Korea Selatan. Hal ini dipicu konfrontasi yang dilakukan para pembelot di Korsel, yang menyebarkan selebaran anti-Korut dengan menggunakan balon di dekat perbatasan.
Karena ulah para pembelot itu, adik perempuan pemimpin Korut bernama Kim Yo Jong yang dijuluki 'musuh', akhirnya memutuskan untuk menghancurkan kantor penghubung di kota perbatasan Kaesong yang dia sebut 'tidak berguna'.
Menyangkut Kim Jong Un, beberapa media asing melaporkan pada pertengahan Mei bahwa pemimpin Korea Utara tidak muncul di depan umum sejak fotonya berkunjung ke pabrik pupuk baru di Kota Sunchon, seperti dirilis oleh media pemerintah Korut awal bulan itu.
Kemunculannya saat itu diikuti oleh berbagai spekulasi tentang kondisi kesehatan Kim, bahkan ada dugaan bahwa dia telah meninggal dunia, setelah Kim melewatkan penampilan publik di sejumlah acara penting di Korea Utara pada bulan April. Termasuk upacara yang menandai hari ulang tahun almarhum kakek sekaligus pendiri Korut, Kim Il-sung.
Seoul mengatakan pada saat itu bahwa tidak ada bukti untuk mengonfirmasi laporan media tentang pemimpin Korut yang menjalani operasi jantung, dan bahwa Kim "hidup dan sehat".
Baca juga: Korsel Tegaskan Tak Akan Lagi Terima Perilaku Tidak Masuk Akal Korut
Deretan Negara Paling Tak Percaya Tuhan di Dunia, Mayoritas di Benua Asia!
Ateisme secara umum merujuk pada ketidakpercayaan terhadap keberadaan Tuhan, dan seseorang yang menganut pandangan ini disebut sebagai ateis. Di Indonesia, hal itu tabu
