Media Asing Tulis RI Gagal Tangani Corona, Nama Anies Ikut Disebut

Media Australia tuding Indonesia sebagai zona epicentrum virus corona
Sumber :
  • youtube.com/tvOneNews/

VIVA – Lantaran mencatat 1000 lebih kasus positif setiap harinya, Media Australia tuding Indonesia akan Jadi hotspot Corona dunia. Dan salah satu media yang memberitakan hal tersebut adalah The Sydney Morning Herald (SMH).

FIFA Ubah Format Playoff Antarbenua Menuju Piala Dunia 2022

Indonesia mendadak dapat sorotan di negeri sebelah, Australia setelah SMH dengan berani menyebut Indonesia sebagai hotspot atau pusat Corona dunia.

Dalam arti lain, saat kebanyakan negara di Asia Tenggara berhasil melandaikan kurva, Indonesia justru meningkatkan.

Holywings Epicentrum Juga Ditindak karena Langgar PPKM

Baca juga: Takut Rapid Test, Pedagang Pasar Tanah Abang Kabur

Kondisi itu pulalah yang menjadikan media tersebut juga hingga menyebut pemerintah Indonesia telah gagal berperang melawan Corona.

Kapan Pandemi COVID-19 di Indonesia Akan Berakhir?

Dalam artikel yang berjudul “The world's next coronavirus hotspot is emerging next door” tersebut rupanya ditulis oleh kontributor bernama James Massola yang memang tinggal di Jakarta.

Tulisan yang diterbitkan pada 19 Juni 2020 itu pun turut melampirkan posisi Indonesia dalam peringkat penanganan virus Corona sedunia.

Baca juga: John Kei Minta Nus Kei Tangani Sengketa Tanah Saat di Nusakambangan

“Indonesia mendekam di peringkat 163, hanya melakukan 2.193 tes per satu juta orang. Negara terpadat keempat di dunia, rumah bagi hampir 270 juta orang, baru-baru ini memecahkan 10.000 orang diuji per hari,” tulis artikel itu.

Bahkan, tulisan itu pun turut mencantumkan sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai salah satu pihak yang percaya angka kematian yang kini tercantum bisa saja lebih banyak jika kasus Corona sebenarnya telah masuk lebih dahulu sebelum pemerintah menerapkan status tanggap darurat.

Baca juga: Terungkap Bengisnya Komplotan John Kei Tebas Tangan-Jari Sampai Putus

“Tetapi Gubernur Jakarta Anies Baswedan percaya bahwa lebih banyak orang yang meninggal karena virus hanya di kotanya pada bulan Maret dan April saja. Jakarta, ibu kota memiliki populasi 10 juta,” ungkap artikel tersebut.

“Terlepas dari tren peningkatan infeksi yang jelas, banyak negara telah mulai melonggarkan pembatasan. Hampir sejak awal, pemerintah Indonesia telah menangani pandemi ini dengan buruk,” dituliskan dalam laporan itu.

Baca juga: Asing Cap Penanganan Corona RI Terburuk se-Asia Tenggara, Apa Benar

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya