VIVA – Jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Amerika Serikat sangat fantastis. Per hari ini tercatat terdapat 2.59 juta orang yang tertular, dan 128 ribu orang di antaranya telah meninggal dunia.
Namun presidennya malah bersantai. Akhir pekan lalu, Presiden Donald Trump menuai cibiran dari warganya sendiri lantaran bermain golf, saat AS terus mengalami lonjakan kasus COVID-19 dan demonstrasi anti-rasisme di berbagai negara bagian.
Sabtu lalu, Trump berada di tempat bermain golf pribadinya di Virginia, meskipun ia berjanji akan tetap berada di Washington DC di tengah protes anti-rasisme. Ini adalah kali ke-271 dia bermain golf selama masa jabatan pertama sebagai presiden. Dibandingkan Barack Obama, yang melakukan 333 kali kunjungan, dalam dua masa jabatannya sebagai presiden.
Dilansir Metro, Senin 29 Juni 2020, Trump mengatakan ia telah menandatangani perintah eksekutif yang sangat kuat untuk melindungi monumen. Perintah tersebut menyebutkan pemerintah federal akan menuntut sepenuhnya, siapa pun yang merusak atau menodai monumen, tugu peringatan atau patung.
UU Pelestarian Peringatan Veteran 2003 menetapkan hukuman penjara hingga 10 tahun bagi pelaku penghancuran atau berusaha menghancurkan monumen. Jumat lalu, Trump membatalkan kunjungan akhir pekan yang direncanakan ke resor golfnya di Bedminster, New Jersey, di tengah protes anti-rasisme.
Juru bicara Gedung Putih, Judd Deere, mengatakan pembatalan itu terkait dengan persyaratan pengunjung New Jersey dari negara-negara dengan tingkat infeksi virus corona tinggi selama 14 hari setelah kedatangan. Trump mengunjungi salah satu negara bagian dengan jumlah infeksi tinggi, Arizona, awal pekan lalu.
Baca juga: Donald Trump Dikecam Usai Retweet Video Rasis