- U-Report
VIVA – Kematian ayah dan anak di India yakni Jayaraj dan Fenix, telah memicu kemarahan di antara komunitas-komunitas di distrik Tuticorin Tamil Nadu. Ini karena fakta tuduhan bahwa keduanya disiksa sampai mati, ketika berada dalam tahanan polisi.
Sang ayah berusia 59 tahun dan anaknya yang berusia 31 tahun dibawa ke kantor polisi Sathankulam untuk diinterogasi, karena dianggap melanggar aturan jam malam selama pandemi COVID-19.
Mereka dituduh tetap membuka toko aksesoris ponsel sampai larut malam, pada 19 Juni lalu, yang membuat mereka harus dipenjara. Dugaan penyiksaan terjadi, menyebabkan kematian Fenix pada 22 Juni dan diikuti oleh ayahnya keesokan harinya pada 23 Juni.
Dilansir World of Buzz, sebuah video yang dibagikan oleh seorang penulis lagu lokal bernama Suchitra, mengungkap kebenaran mengerikan mengenai apa yang telah terjadi pada kedua warga miskin tersebut.
Dugaan penyiksaan itu pun terbilang sangat sadis dan tak manusiawi. Menurut informasi, lutut ayah dan anak itu hancur total, wajah mereka didorong ke tembok bahkan punggungnya dipukul berkali-kali hingga berdarah.
Korban juga ditelanjangi, setelah itu disodomi dengan menggunakan pentungan kayu. Alat kelamin kedua korban rusak dan hancur, sementara pakaian mereka yang berlumuran darah sempat dikirim ke rumah untuk diganti dengan yang bersih, yang kemudian dikirim kembali dengan darah lagi. Hal ini sempat berulang tiga kali.
Dua hari setelahnya, mereka dinyatakan meninggal dunia karena sakit gagal jantung dan demam. Di media sosial Twitter, hashtag #JusticeForJayarajAndFelix berada pada salah satu trending teratas, di mana banyak orang menuntut mereka yang bertanggung jawab atas kematian kedua korban harus dihukum berat.
Baca juga: Tolak UU Keamanan, Ratusan Demonstran Hong Kong Ditangkap
Wanita Open BO di Dermaga Pulau Pari Dilaporkan Hilang Sebelum Ditemukan Tewas
Wanita open BO berinisial R ditemukan tewas dalam kondisi wajah hancur di Dermaga Ujung Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan.
