Hubungan Bilateral

Mahasiswa Korea Dibekali "Halo-halo Bandung"

VIVAnews - Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan (Korsel), Nicholas Tandi Dammen, memberikan pembekalan informasi kepada 24 mahasiswa Korea, yang akan berkunjung ke tanah air, Senin 18 Januari 2010. Selain berceramah, Dammen pun mengajari mereka sebuah lagu populer nasional.

Siaran pers KBRI Seoul mengungkapkan bahwa Dammen memberikan paparan umum mengenai kebudayaan Indonesia, baik dari adat istiadat, bahasa, demografi, kekayaan alamnya hingga obyek-obyek wisata yang menonjol di masing-masing daerah.

"Karena rombongan juga akan mengunjungi Bandung dan Pengalengan, maka Duta Besar juga mengajarkan lagu 'Halo-halo Bandung' yang dinyanyikan secara antusias dan bersemangat oleh para peserta," demikian ungkap siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul.

Mereka terdiri dari berbagai universitas yang akan berangkat ke Indonesia sebagai peserta program Pengabdian Masyarakat (Social Service). Program ini merupakan salah satu bagian dari kurikulum pendidikan perguruan tinggi di Korea untuk melakukan kegiatan social service ke negara-negara Asia maupun Afrika.

Peserta tahun ini dibagi dalam 2 kelompok yang masing-masing akan diberangkatkan ke Kenya dan Indonesia. Di Indonesia mereka akan melakukan serangkaian kegiatan sosial dari tanggal 19 Januari hingga 1 Februari 2010 seperti mengajar murid-murid SD dan membantu pembangunan perpustakaan beberapa sekolah di daerah Jakarta, Bandung dan sekitarnya.

Acara pembekalan yang berlangsung di Seoul Youth Center itu diselenggarakan oleh Worldshare Corporation, sebuah LSM yang bekerjasama dengan KUCSS/Korean University Council for Social Services - badan pendidikan di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan Korsel.

Kado Mewah SYL untuk Undangan Nikahan yang Pakai Dana Kementan, Ada Bros dan Cincin Emas
Indonesia U-23 vs Uzbekistan U-23

Cek Fakta: Timnas Uzbekistan Diblacklist AFC dan FIFA karena Pakai Doping

Beredar di media sosial video bernarasi, Timnas Uzbekistan tertangkap kamera menghirup doping hingga berujung masuk daftar hitam atau blacklist dari semua turnamen FIFA.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024